Virus Corona di Indonesia
Imbas Wabah Virus Corona, Kemenhub Batalkan Program Mudik Gratis 2020: Kami Mohon Kerja samanya
Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi membatalkan program mudik gratis tahun 2020.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi membatalkan program mudik gratis tahun 2020.
Hal itu disampaikan Budi dalam tayangan Youtube tvOneNews yang dipublikasikan (26/3/2020).
Budi mengungkapkan untuk musim lebaran tahun 2020 ini, pihaknya terpaksa membatalkan program mudik gratis yang biasa diselenggarakan setiap tahun.
Hal itu dilakukan guna mencegah meluasnya penyebaran virus corona atau COvid-19.
Budi mengatakan, pembatalan program mudik gratis tersebut juga salah satu bentuk upaya mendukung kebijakan pemerintah soal social distancing.
Sebab menurutnya apabila program mudik gratis tetap berlangsung, itu akan menyebabkan kerumuman dan meningkatkan resiko paparan Covid-19 terhadap peserta mudik nantinya.
• Hati-hati Bahaya Konsumsi Gula Saat Virus Corona Merebak, Ini Penjelasannya
"Karena negara kita yang masih dalam kondisi darurat COvid-19 sampai dengan bulan Mei."
"Jadi kita mendukung kebijakan pemerintah dengan social distancing," ungkap Budi.
Demi mendukung kebijakan pemerintah dalam menanggulangi virus Covid-19, Budi akhirnya mengambil keputusan untuk tidak menyelenggarakan program mudik gratis pada lebaran 2020 medatang.
"Dengan salah satu implementasi yang kita lakukan adalah, kita menarik kembali, atau menggagalkan, atau hold untuk acara mudik gratis yang setiap lebaran kita selenggarakan," ungkap Budi.
Ia juga mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat, karena tahun ini tidak bisa menggunakan layanan mudik gratis tersebut.
"Jadi kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,"
"Terutama kepada masyarakat yang setiap tahun selalu menggunakan mudik gratis dari Kementrian Perhubungan," ujarnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa ia akan membuatr surat edaran agar sejumlah kementerian lembaga maupun swasta untuk tidak menyelenggarakan program mudik gratis di lebaran tahun ini.
• Berikut Suasana Saat Jenazah Ibunda Jokowi Disalatkan dan Diberangkatkan ke Lokasi Pemakaman
"Dan kami juga akan membuat surat edaran nanti yang akan ditandatangani oleh Menko Maritim,"
"Bahwa selain Dirjen Perhubuhan Darat kita juga mengharapkan dari semua kementerian lembaga termasuk swasta, untuk tidak menyelenggarakan mudik gratis," kata Budi.
Menurutnya apabila program tersebut tetap diselenggarakan, maka akan sangat kontradiktif dengan kebijakan pemerintah yang mengimbau melakukan social distancing.
"Karena dengan kita menyelenggarakan mudik gratis, tentunya kita kontraproduktif dengan kebijakan pemerintah," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini pemerintah tengah fokus terhadap penanganan dan pencegahan penyebaran virus Covid-29 tersebut.
"Untuk itu kami mohon kerja samanya, kita sekarang sedang fokus untuk menyelenggarakan kegiatan keamanan, keselamatan dan juga kenyamanan,"
"Termasuk juga dalam bagaimana kita mencegah penyebaran Covid-19 yang sekarang sedang merebak di negara kita," ungkapnya.
• Cara Sederhana Mencegah Virus Corona, Gejala Ringan Tak Bisa Disepelekan
Budi juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan mudik di lebaran 2020.
Sebab hal itu berpotensi menyebarkan virus ke daerah-daerah lain yang mungkin belum terjangkit.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebaran di 2020 untuk tidak melaksanakan mudik," ungkapnya.
Ia mengatakan sementara silaturahmi bisa dilakukan menggunakan media sosial atau melalui telepon.
"Dan kemudian kita hanya akan melaksanakan silaturahmi dari tempat masing-masing,"
"Kita bisa bisa menggunakan WA (WhatsApp), video call, dengan keluarga," ujarnya.
Terakkhir Budi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk saling bahu membahu dalam melawan virus corona atau Covid-19 yang tengah mewabah.
"Karena dengan kita mencegah mudik, tentunya kita akan mendukung keputusan pemerintah,"
"Dan kita harus bahu membahu antara pemerintah pusat, dan pemerintah daerah, termasuk masyarakat untuk bersama-sama kompak mencegah penyebaran Covid-19," ujarnya:
SIMAK VIDEONYA:
Begini Langkah Isolasi Diri di Rumah saat Sakit Ringan
Langkah-langkah self isolation atau isolasi diri bagi seseorang yang mengalami sakit ringan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Apa itu isolasi diri?
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, isolasi diri dilakukan saat seseorang sakit, seperti demam dan susah napas, memilih tinggal di rumah saja tanpa pergi ke kantor, sekolah, maupun tempat umum.
“Kalau merasa tidak enak badan, tinggal saja di rumah."
"Jangan ke kantor atau sekolah, untuk mengurangi risiko transmisi Covid-19,” terang Representatif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia, Dr N Paranietharan, Kamis (5/3/2020).
• Cegah Corona, SDN Bali Mester 01 Disemprot Disinfektan
Tindakan ini, menurut Paranietharan, dilakukan jika seseorang sakit ringan, tanpa membutuhkan pertolongan medis.
Ia juga menyebutkan, isolasi diri adalah cara pengukuran penting untuk mencegah penyebaran corona ke lingkungan sekitar, termasuk keluarga.
Mengenai langkah-langkah isolasi diri di rumah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Mulai dari jaga jarak hingga penggunaan alat makan yang dianjurkan agar tidak dipakai bersama-sama.

Simak langkah-langkah isolasi diri di rumah berdasarkan keterangan tertulis dr Erlina Burhan MSc. Sp.P (K) yang diterima Tribunnews, Minggu (15/3/2020):
- Pasien sakit menempati ruangan terpisah dari anggota keluarga yang lain.
- Menjaga jarak dengan orang sehat minimal satu meter.
- Selalu menggunakan masker.
- Terapkan etika batuk dan bersin, menggunakan tisu, buang tisu langsung ke tempat sampah tertutup, lalu cuci tangan.
- Hindari pemakaian barang pribadi bersama, sepeti alat makan, alat mandi, linen, dan sebagainya.
• Kota Bekasi Tetapkan Wabah Corona Sebagai Ancaman Bencana Belum KLB
- Cuci alat makan menggunakan air dan sabun.
- Tisu, sarung tangan, serta pakaian yang dikenakan pasien, harus dimasukkan ke wadah khusus dan terpisah.
- Cuci pakaian menggunakan mesin cuci suhu 60-90 derajat Celcius memakai deterjen biasa.
- Pembersihan dan disinfektan rutin area yang tersentuh.
- Batasi jumlah orang yang merawat, pastikan perawat dalam kondisi sehat.
- Batasi pengunjung, bila perlu buat daftar pengunjung.
- Tetap di rumah dan bisa dihubungi.
- Jika harus keluar rumah, gunakan masker, dan hindari mengendara transportasi umum serta tempat ramai.
- Ventilasi ruangan yang baik.
Selain isolasi diri, ada baiknya juga kita memonitor diri sendiri atau self monitoring untuk mencegah virus corona.
• Cegah Virus Corona, Petugas Damkar Semprot Disinfektan di Mapolrestro Jakarta Timur
Terlebih bagi seseorang yang sempat berkunjung ke negara atau kontak dengan orang terjangkit Covid-19.
Berikut hal yang perlu kamu lakukan untuk melaporkan riwayat perjalanan dan kontak saat self monitoring:
- Direkomendasikan untuk seseorang yang terpapar kasus Covid-19 atau riwayat perjalanan ke negara terjangkit.
- Durasi: 14 hari dari kontak atau paparan terakhir.
- Jika muncul gejala, segera lakukan isolasi diri, kemudian telepon layanan kesehatan.
Dilansir Tribunnews, untuk mencegah penyebaran corona, bisa dilakukan hal sebagai berikut:
1. Sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air selama 20 detik.
2. Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60% alkohol jika sabun dan air tidak tersedia.
3. Hindari menyentuh area muka, seperti mata, hidung, dan mulut Anda menggunakan tangan yang tidak dicuci.
4. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
• Cegah Corona, Gereja Katedral Lakukan Disinfektan hingga Imbauan Menteri Agama
5. Tetap di rumah saat Anda sakit.
6. Tutup batuk atau bersin dengan tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah.
7. Bersihkan dan disinfeksi benda dan permukaan yang sering disentuh.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Ayumiftakhul, Kompas.com/Sri Anindiati Nursastri)