Antisipasi Virus Corona di DKI
Jeritan Pedagang Kaki Lima di Tengah Wabah Corona: Pemasukan Cuma Separoh, Lebih Sepi dari Lebaran
Pandemi Covid-19 memaksa banyak orang untuk berdiam diri di rumah, tapi di luar sana masih ada pedagang kaki lima harus terus berjualan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Y Gustaman
Ia mengakui keadaan ini lebih parah ketimbang saat Hari Raya Lebaran.
"Lebaran aja enggak sampai begini, saya tahu karena lebaran kan saya juga jualan bakpau," terangnya.
Keselamatan dirinya pun diabaikan lantaran harga masker dan cairan pembersih tangan melambung tinggi di pasaran.
Harus Biayai 4 Anak di Kala Sepi
Kawasan yang menjadi pusat hiburan, Kemang, turut terdampak wabah virus Covid-19.
Gemerlap pusat hiburan tersebut terpaksa meredup sementara waktu.

Omzet pedagang yang mengandalkan para pengunjung yang singgah di sana pun ikut menurun.
Seperti yang dirasakan oleh Jacob, pedagang nasi goreng yang cukup digandrungi oleh anak-anak muda Jaksel.
Pelajar SMA maupun mahasiswa yang kerapkali datang, tak terlihat batang hidungnya.
"Dampak menurunnya banget. Dari 100 persen kita hanya 25 persen. Sisanya hilang," katanya.
Hanya segelintir pembeli saja yang memesan dagangannya.
Padahal, Jacob harus menghidupi keempat anak dan istrinya.
"Tiga yang masih kecil dan satu sudah menikah. Satu masih SMP, satu masih usia lima tahun, dan terakhir masih bayi," aku dia.