Virus Corona di Indonesia

Cegah Penyebaran Covid-19 di Jateng Meluas, Ganjar Pranowo Imbau Perantau: Tak Usah Pulang Kampung!

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan berbagai upaya demi mencegah meluasnya penyebaran virus Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
Tangkapan Layar YouTube/Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo mengimbau tegas warga Jawa Tengah yang berada di perantauan untuk tidak pulang kampung di tengah pandemi virus corona. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan berbagai upaya demi mencegah meluasnya penyebaran virus Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah.

Satu di antara upaya tersebut yakni, Ganjar mengimbau tegas kepada para warga Jawa Tengah yang sedang berada di perantauan untuk tidak pulang kampung atau mudik.

Terutama di tengah kondisi pandemi wabah virus corona ini.

Bahas Stigma Negatif Terhadap Tenaga Medis, Dokter Danardi: Kita Harusnya Memberi Dukungan!

Melansir kanal YouTube Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah itu menyampaikan imbauannya kepada warga jawa tengah khususnya warga yang tengah berada di perantauan.

"Bapak/Ibu seluruh warga Jawa Tengah, khususnya yang ada di perantauan. Wabil Khusus bagi yang beniat ingin pulang kampung," ujarnya ditujukan pada warga yang berniat pulang kampung.

Ganjar mengimbau agar niat pulang kampung tersebut untuk diurungkan.

"Untuk yang ke sekian kali saya mengimbau dan mengingatkan kepada bapak/ibu,"

"Jika panjenengan (anda) sayang sama keluarga di kampung, jika panjenengan ingin semua keluarga tetap sehat dan selamat, urungkan niat untuk pulang kampung," ujar Ganjar.

"Tidak usah pulang kampung!" tegasnya.

Ganjar kemudian membeberkan risiko yang akan terjadi apabila para warganya itu nekat pulang kampung di tengah wabah Covid-19.

Kasus Virus Corona Kian Meningkat, Kepala BNPB Sebut 90% Covid-19 Masuk Melalui 3 Bagian Tubuh Ini

Ia mengungkapkan bahwa dengan mereka pulang kampung, itu bisa membahayakan kesehatan serta keselamatan keluarga yang ada di rumah.

Terutama orangtua yang telah berusia lanjut.

"Jika panjenengan nekat pulang, saya tegaskan, sama saja membahayakan anak, istri atau suami, serta mengancam seluruh hidup orang yang kami sayangi, yang kita sayangi, termasuk orangtua panjenengan yang sudah sepuh," jelasnya.

Ganjar Pranowo mengungkapkan, saat ini masyarakat Indonesia tengah berusaha memutus penyebaran virus corona dari kota terjangkit ke desa.

"Bapak/Ibu, jalan terbaik yang bisa kita lakukan adalah memutus persebaran virus dari kota-kota ke desa," ujar Ganjar.

Ia juga mengatakan, bahwa saat ini DKI Jakarta telah mejadi zona merah virus corona.

"Bapak/Ibu yang ada di Jakarta, anda tahu tentu saja. Ibu kota adalah zona merah corona,"

"Kita tidak tahu siapa yang sudah terpapar, mungkin saya, anda, teman, atau keluarga kita," terangnya.

Fakta Baru Oknum Pegawai RS Curi 360 Boks Masker, Dijual ke Bogor hingga Uang Dipakai Beli Motor

Mungkin saja warga Jateng yang tengah merantau di Jakarta ternyata sudah terjangkit namun tidak diketahui lantaran tidak timbul gejala.

"Artinya mungkin saja bapak/ibu sudah tertular, sudah positif corona, tapi tidak mengetahuinya,"

"Sebab sebagian penderita memang tidak merasakan gejala," ujar Ganjar.

Apabila para warga perantau tetap nekat untuk pulang kampung, orang tersebut bisa saja menularkan virus yang tanpa sadar ia bawa ke orang-orang di sekitarnya.

"Dan jika anda sudah mengidap corona lalu anda nekat pulang, anda bisa menulari teman seperjalanan di bus, di kereta, atau pun angkutan lainnya,"

"Orang-orang di jalan juga bisa tertular, keluarga juga bisa tertular, bahkan satu desa bisa kena semuanya," ujar Ganjar Pranowo.

Maka dari itu, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah makin meluas, Ganjar Pranowo secara tegas mengimbau masyarakatnya yang sedang berada di perantauan untuk tidak pulang kampung.

Sebab dampak yang ditimbulkan akan sangat besar.

SIMAK VIDEONYA:

Cegah Penyebaran Virus Corona, Begini Langkah Isolasi Diri di Rumah

Langkah-langkah self isolation atau isolasi diri bagi seseorang yang mengalami sakit ringan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Apa itu isolasi diri?

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, isolasi diri dilakukan saat seseorang sakit, seperti demam dan susah napas, memilih tinggal di rumah saja tanpa pergi ke kantor, sekolah, maupun tempat umum.

“Kalau merasa tidak enak badan, tinggal saja di rumah."

"Jangan ke kantor atau sekolah, untuk mengurangi risiko transmisi Covid-19,” terang Representatif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia, Dr N Paranietharan, Kamis (5/3/2020).

Cegah Corona, SDN Bali Mester 01 Disemprot Disinfektan

Tindakan ini, menurut Paranietharan, dilakukan jika seseorang sakit ringan, tanpa membutuhkan pertolongan medis.

Ia juga menyebutkan, isolasi diri adalah cara pengukuran penting untuk mencegah penyebaran corona ke lingkungan sekitar, termasuk keluarga.

Mengenai langkah-langkah isolasi diri di rumah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Mulai dari jaga jarak hingga penggunaan alat makan yang dianjurkan agar tidak dipakai bersama-sama.

Seputar Virus Corona
Seputar Virus Corona (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Simak langkah-langkah isolasi diri di rumah berdasarkan keterangan tertulis dr Erlina Burhan MSc. Sp.P (K) yang diterima Tribunnews, Minggu (15/3/2020):

- Pasien sakit menempati ruangan terpisah dari anggota keluarga yang lain.

- Menjaga jarak dengan orang sehat minimal satu meter.

- Selalu menggunakan masker.

- Terapkan etika batuk dan bersin, menggunakan tisu, buang tisu langsung ke tempat sampah tertutup, lalu cuci tangan.

- Hindari pemakaian barang pribadi bersama, sepeti alat makan, alat mandi, linen, dan sebagainya.

Kota Bekasi Tetapkan Wabah Corona Sebagai Ancaman Bencana Belum KLB

- Cuci alat makan menggunakan air dan sabun.

- Tisu, sarung tangan, serta pakaian yang dikenakan pasien, harus dimasukkan ke wadah khusus dan terpisah.

- Cuci pakaian menggunakan mesin cuci suhu 60-90 derajat Celcius memakai deterjen biasa.

- Pembersihan dan disinfektan rutin area yang tersentuh.

- Batasi jumlah orang yang merawat, pastikan perawat dalam kondisi sehat.

- Batasi pengunjung, bila perlu buat daftar pengunjung.

- Tetap di rumah dan bisa dihubungi.

- Jika harus keluar rumah, gunakan masker, dan hindari mengendara transportasi umum serta tempat ramai.

- Ventilasi ruangan yang baik.

Selain isolasi diri, ada baiknya juga kita memonitor diri sendiri atau self monitoring untuk mencegah virus corona.

Cegah Virus Corona, Petugas Damkar Semprot Disinfektan di Mapolrestro Jakarta Timur

Terlebih bagi seseorang yang sempat berkunjung ke negara atau kontak dengan orang terjangkit Covid-19.

Berikut hal yang perlu kamu lakukan untuk melaporkan riwayat perjalanan dan kontak saat self monitoring:

- Direkomendasikan untuk seseorang yang terpapar kasus Covid-19 atau riwayat perjalanan ke negara terjangkit.

- Durasi: 14 hari dari kontak atau paparan terakhir.

- Jika muncul gejala, segera lakukan isolasi diri, kemudian telepon layanan kesehatan.

Dilansir Tribunnews, untuk mencegah penyebaran corona, bisa dilakukan hal sebagai berikut:

1. Sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air selama 20 detik.

2. Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60% alkohol jika sabun dan air tidak tersedia.

3. Hindari menyentuh area muka, seperti mata, hidung, dan mulut Anda menggunakan tangan yang tidak dicuci.

4. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.

Cegah Corona, Gereja Katedral Lakukan Disinfektan hingga Imbauan Menteri Agama

5. Tetap di rumah saat Anda sakit.

6. Tutup batuk atau bersin dengan tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah.

7. Bersihkan dan disinfeksi benda dan permukaan yang sering disentuh.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Ayumiftakhul, Kompas.com/Sri Anindiati Nursastri)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved