Virus Corona di Indonesia
Mudik Lebih Awal Saat Pandemi Corona: Ribuan Warga Pulang Kampung, Dipicu Ekonomi Jakarta Melambat
Pandemi corona memicu ribuan warga Gunungkidul di Ibu Kota mudik ke kampung halaman. Roda ekonomi di Jakarta melambat.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pandemi corona memicu ribuan warga Gunungkidul di Ibu Kota mudik ke kampung halaman.
Adanya ribuan warga yang datang membuat Bupati Gunungkidul Badingah melapor Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Berdasarkan data ada 1.188 pendatang. Terbanyak berada di Kecamatan Playen, Nglipar, dan Semanu," kata Badingah melalui pesan singkat, Kamis (26/03/2020).
Dikutip dari TribunJogja.com, Pemkab Gunungkidul pun mengikuti arahan Gubernur DIY dalam upaya menekan penyebaran COVID-19.
Sesuai arahan, para pemudik diminta untuk mengisolasi diri selama 14 hari di rumahnya masing-masing.
Isolasi berarti melakukan kontak seminimal mungkin dengan tetangga hingga warga sekitar.
Isolasi dilakukan untuk memastikan apakah pendatang tersebut tertular COVID-19 atau tidak berdasarkan gejala yang dimiliki.
Mereka pun diminta untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memastikan.
"Terkait hal ini kami juga sudah menyiapkan SK Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana COVID-19," jelas Badingah.
Badingah mengatakan SK tersebut berlaku sejak diterbitkan pada 23 Maret hingga 28 Mei 2020.
Ia pun akan terus melakukan koordinasi dengan Pemda DIY dalam menentukan arah kebijakan selanjutnya.
Sementara Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan sedang berfokus pada Gugus Tugas khusus penanganan Corona.
Fokusnya termasuk antisipasi terhadap warga yang baru mudik.
Immawan mengatakan akan membentuk Gugus Tugas tingkat Kecamatan serta meningkatkan kemampuan Puskesmas dalam penanganan antisipasi COVID-19 dari pemudik.
"Nanti akan dikeluarkan imbauan dari Pemkab Gunungkidul untuk meminimalisir gerakan mudik dari warga," jelas Immawan.