Virus Corona di Indonesia
Inilah Pedoman MUI untuk Pemulasaraan dan Pemakaman Jenazah Korban Covid-19
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan pedoman pengurusan jenazah (tajhiz al jana'Iz) pasien Covid-19 yang Muslim.
Kejelasan Informasi
Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) Romanus Ndau mendesak pemerintah secara gamblang menjelaskan potensi penyebaran virus corona atau Covid-19 dari jasad korban meninggal akibat pandemi tersebut.
Kasus penolakan warga menguburkan korban meninggal akibat Covid-19 imbas dari tiadanya pemahaman yang jelas terkait potensi penyebaran virus corona melalui orang yang sudah meninggal.
"Di Kendari, Sulawesi Utara, di mana keluarga korban mengambil paksa mayat keluarganya dan membuka plastik pembungkus yang disediakan rumah sakit."
"Dan juga kasus di Medan, di mana mayat salah satu pejabat Pemkot ditelantarkan," kata Romanus saat dihubungi Tribun, Sabtu (28/3/2020).
Peristiwa itu, kata Romanus, bisa terulang karena masyakarat tidak paham soal potensi penyebaran Covid-19 melalui orang yang sudah meninggal.
Romanus juga mempertanyakan fungsi plastik pembungkus yang disediakan rumah sakit untuk korban meninggal akibat virus corona.
"Apakah plastik pembungkus berfungsi agar mayat steril sehingga tak berpotensi menyebar corona ke orang lain atau bagaimana? Jika demikian, tentu tak masuk akal jika mayat korban Covid-19 langsung dimakamkan sehingga menghilangkan hak keluarga untuk mendoakan dan memakamkannya," ujar Romanus.
Romanus menegaskan, masyarakat ketakutan karena tidak paham soal virus corona.
Apakah lebih berbahaya pada orang yang sudah meninggal atau tidak, khususnya pada proses penyebarannya.
Namun demikian, Romanus optimistis bahwa virus corona akan berakhir dalam beberapa pekan ke depan. Pemerintah pun telah mengambil sejumlah tindakan cepat dan komprehensif.
"Betul di sana sini ada kekurangan. Itu wajar ini bangsa besar. Semua pihak dimohon untuk bersabar sembari terus mengambil langkah-langkah konkret," katanya.
Romanus pun mengimbau agar masyarakat berhenti menghujat upaya penanganan virus corona.
Menghujat dinilainya langkah yang tidak produktif dan melemahkan daya juang para tenaga medis.
Ia mengingatkan pertahan terbaik pemerintah adalah dengan adanya keterbukaan informasi. (rina/genik/tribunnetwork/cep)