Kisah 3 Pahlawan Pengantaran Makanan: Tanpa Kontak, Supaya Sama-sama Sehat

Berbekal desinfektan, sarung tangan, masker dan tas pengantaran yang dijaga kebersihannya, mereka terus melaju mengantarkan pesanan demi pesanan.

Editor: Kurniawati Hasjanah
dok. Grab Indonesia
Kisah 3 Pahlawan Pengantaran Makanan: Tanpa Kontak, Supaya Sama-sama Sehat 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ditengah kebijakan physical distancing yang terus digaungkan oleh pemerintah guna mencegah penyebaran virus COVID-19, mitra pengantaran GrabFood setia terus mengantarkan kebutuhan makanan bagi masyarakat di rumah.

Berbekal desinfektan, sarung tangan, masker dan tas pengantaran yang dijaga kebersihannya, mereka terus melaju mengantarkan pesanan demi pesanan.

Bukan maksud mengail di air keruh, namun di masa yang menantang ini, layanan pesan-antar makanan seperti GrabFood menjadi layanan yang diandalkan masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. 

Yasa Sepriana, satu diantara mitra GrabFood, hingga saat ini masih terus mengantarkan makanan ke masyarakat meskipun harus berhadapan dengan pandemi COVID-19 yang berisiko.

“Saya masih mengantarkan makanan setiap hari karena saya tahu banyak masyarakat yang membutuhkan makanan untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Selain itu, saya juga masih memiliki tanggung jawab untuk menghidupi anak dan istri saya di rumah,” ujar Yasa.

Mitra pengantaran yang pada tahun 2017 memutuskan berhenti bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta untuk bergabung dengan GrabFood ini sangat menyadari harus menjaga kesehatan dan kebersihan dirinya untuk bisa terus beraktivitas.

 

Dalam menjalankan tugasnya, Yasa selalu mengikuti arahan dari GrabFood seperti mencuci tangannya setelah mengantarkan pesanan, memakai masker, dan membawa hand sanitizer. 

 “Bagi saya mengantarkan makanan dengan aman dan bersih adalah prioritas utama, dan cara untuk melawan pandemi ini harus dimulai dari diri saya sendiri.” tambah Yasa dengan semangat.

Sementara itu, mitra pengantaran GrabFood lainnya, Andri Setyo Cahyono, juga tetap melayani masyarakat selama pandemi COVID-19.

Pria berusia 33 tahun ini sadar bahwa ia harus mengubah pola kerjanya.
Setiap pagi Andri mempersiapkan dirinya untuk bekerja dengan membawa hand sanitizer dan memakai masker. 
Di siang hari, ia akan kembali ke rumah untuk mengganti baju dan mandi sebelum melanjutkan kembali pekerjaannya. 
Hal ini Andri dilakukannya agar bisa memastikan kebersihan dan kesehatannya selama ia mengantarkan makanan kepada para pelanggan.
“Meskipun banyak tantangan dan risiko yang dihadapi pada masa sulit ini, saya tetap senang melakukan pengantaran makanan ke pelanggan supaya mereka bisa tetap di rumah dan aman,” jelas Andri.
Mitra pengantaran yang sebelumnya bekerja di sebuah rumah sakit ini juga menceritakan, dirinya pernah mendapatkan makanan gratis dari pelanggan bahkan sampai diberikan tip yang cukup besar dari pelanggan. Melihat hal tersebut Andri percaya bahwa selalu ada makna di balik sebuah peristiwa.
 “Saya percaya, selama niat saya untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dan semangat saya untuk menafkahi keluarga tetap tinggi, saya yakin dapat melewati pandemi ini. Saya juga senang bisa membantu restoran dan warung terus berjualan,” tutupnya.

Adapun Mitra pengantaran GrabFood lainnya, Miko Hidayat juga bersemangat meski situasi kini diselimuti kekhawatiran.

Dalam bertugas, Miko memiliki prinsip bahwa pekerjaan pesan-antar makanan adalah tugas penting. 

Untuk itu Miko selalu disiplin dalam menjaga kebersihannya terutama di masa pandemi COVID-19. Contohnya ia selalu memastikan untuk mengenakan pakaian dan kaus kaki bersih, menggunakan sarung tangan dan masker serta membawa hand sanitizer ke manapun ia pergi.

 
Mantan petugas keamanan ini juga memiliki inisiatif untuk selalu membersihkan bungkus makanan sebelum ia berikan kepada pelanggan dengan menyemprotkan desinfektan. 
Baginya memastikan kebersihan makanan yang ia antar dan kepuasan pelanggan adalah prioritas utama dan ia percaya bahwa pelanggan adalah pembawa rezeki baginya dan keluarga.
 Oleh karena itu, Miko mendedikasikan dirinya untuk selalu menyelesaikan pesanan walaupun dalam kondisi pandemi seperti saat ini.

Di keadaan yang seperti ini, Miko bersyukur bahwa banyak orang baik di luar sana yang mau membantu satu sama lain.

Ia pernah menerima makanan gratis dari tiga pelanggan yang berbeda pada satu hari yang sama. Makanan tersebut akhirnya ia bagikan untuk mitra pengemudi Grab lainnya.

Selain menjaga kebersihan mereka masing-masing dalam berjuang untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi masyarakat, ketiga mitra pengantaran GrabFood ini juga selalu mengimbau para pelanggan mereka untuk memilih layanan Pengantaran Tanpa Kontak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved