Penipuan Penjualan Masker
Mahasiswi Tipu Pegawai GMF Hingga Puluhan Juta, Beraksi di Instagram dan Yakinkan dengan Video Call
Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil membongkar kasus penipuan penjualan masker murah
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mengambil kesempatan dalam kesempitan, penipuan penjualan masker murah secara online menjamur di Indonesia.
Bahkan penipuan penjualan masker secara online di Instagram tersebut sudah masuk ke wilayah Bandara Soekarno-Hatta.
Sebagaimana diketahui Alat Pelindung Diri (APD) menjadi barang langka ditemui sampai masker yang sebelumnya ramai di pasaran mendadak hilang.
Penipuan penjualan masker murah tersebut dilakukan oleh tersangka DA (23) yang mengaku menjual masker bermerek sensi melalui Instagram.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan DA ini sengaja menawarkan masker sensi dengan harga di bawah pasaran untuk menjaring korbannya.
"Tersangka menawarkan melalui media sosial, bahwa yang bersangkutan menyediakan masker dalam jumlah banyak dan harga yang murah," terang Adi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (1/4/2020).
DA diciduk Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta setelah memakan korban seorang pegawai Garuda Maintenance Facility (GMF).
Korban berinisial AF tersebut bahkan rugi puluhan juta rupiah setelah mentransfer uang ke pelaku.
Adi menjelaskan, dugaan penipuan ini berawal setelah terjadinya kesepakatan harga antara tersangka dengan korban.
Dimana, korban harus membayarkan down payment (DP) sebesar 50 persen.
"Setelah DP dibayarkan via transfer antar Bank sebesar Rp 28 juta, korban membuat janji untuk bertemu di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Barat. Namun, tersangka tidak pernah datang," terang Adi.
Sementara, Kasatreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Alexander Yurikho mengatakan, DA diamankan di kawasan Bogor, Jawa Barat.
"Tersangka diamankan pada Jumat (27/3/2020) malam melalui analisa IT dan langsung ditangkap Tim Garuda di Bogor," jelas Alexander.
Dari perbuatannya, DA kini dijebloskan ke hotel prodeo Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk pendalaman lebih lanjut.
Ia juga disangkakan dengan Pasal 378 dan Pasal 372 KUHP dengan ancaman empat tahun kurungan penjara.
Untung puluhan juta
Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil membongkar kasus penipuan penjualan masker murah.
Tersangka yang diangkap berinisial DA (23) yang menjual masker bermerek sensi melalui akun Instagram palsunya.
Ia mencari kesempatan dalam kesempitan, di mana masker memang lagi sangat langka dan dijual dengan harga selangit di tengah wabah Virus Corona atau Covid-19.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan kalau tersangka ini menjual satu boks masker sensi seharga Rp 50 ribu.
"Sementara di akun Instagramnya tersangka posting menjual 30 karton atau 1.200 boks masker," jelas Adi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (1/4/2020).
Ia melanjutkan, 1.200 boks tersebut dipatok harga sampai Rp 42 juta.
Dimana, kata Adi, dalam harga yang dipatok tersangka ini tergolong murah mengingat banyak penjual masker yang menaruh harga sampai tembus ratusan ribu rupiah satu boks.
DA diciduk Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta setelah memakan korban seorang pegawai Garuda Maintenance Facility (GMF).
Korban berinisial AF tersebut bahkan rugi puluhan juta rupiah setelah mentransfer uang ke pelaku.
Adi menjelaskan, dugaan penipuan ini berawal setelah terjadinya kesepakatan harga antara tersangka dengan korban.
Dimana, korban harus membayarkan down payment (DP) sebesar 50 persen.
"Setelah DP dibayarkan via transfer antar Bank sebesar Rp 28 juta, korban membuat janji untuk bertemu di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Barat. Namun, tersangka tidak pernah datang," terang Adi.
Mahasiswi jurusan farmasi
Jajaran Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta menguak kasus penipuan penjualan masker murah di media sosial Instagram.
Satu tersangka berinisial DA (23) berhasil diamankan karena menipu korbannya dengan modus menjual masker merek sensi dalam harga yang murah.
Tak tanggung-tanggung ia bahkan sudah mengantongi Rp 28 juta hasil uang muka dari korbannya yang memesan dalam jumlah banyak untuk perusahaan di Bandara Soekarno-Hatta.
Namun, DA menghilang setelah menerima uang yang ditransfer ke rekening pribadinya.
Kasatreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Alexander Yurikho menerangkan kalau tersangka masih berstatus mahasiswa aktif jurusan farmasi.
"Mahasiswi di salah satu universitas swasta di Jakarta Timur jurusan Farmasi," jelas Alexander di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (1/4/2020).
Namun, ia enggan membeberkan lebih lanjut soal identitas universitas tempat DA mengemban ilmu.
Sementara, Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ardian Saputra mengatakan, selain mahasiswa, DA juga tergabung dalam sebuah Event Organizer (EO).
"Pelaku merupakan mahasiswi dan juga sebagai pengusaha event organizer," terang Adi.
Maksud dan tujuan DA nekat menipu korbannya di Bandara Soekarno-Hatta karena terlilit masalah ganti rugi tiket konser yang gagal karena Virus Corona atau Covid-19.
"Uang hasil penipuan atau penggelapan ini digunakan tersangka untuk membayar permasalahan penggantian uang tiket konser," kata Adi.
Bukan hanya untuk mengganti uang ganti rugi, DA menggunakan sebagian uang haram tersebut untuk keperluan sehari-hari.
"Juga digunakan untik pemenuhan kebutuhan sehari-hari tersangka," sambung Adi.
Sebab, dari pengakuan tersangka kepada petugas, ia sudah mengantongi uang sebesar Rp 28 juta hasil uang muka korban yang ingin memesan masker untuk perusahaan di Bandara Soekarno-Hatta.
Adi mengatakan tersangka menjual satu boks masker sensi seharga Rp 50 ribu.
"Sementara di akun Instagramnya tersangka posting menjual 30 karton atau 1.200 boks masker," jelas Adi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (1/4/2020).
• Update Corona di Depok Rabu 1 April 2020: ODP 1430, PDP 364, Positif 46 Kasus
• Inilah Pedoman MUI untuk Pemulasaraan dan Pemakaman Jenazah Korban Covid-19
• Terisolasi Akibat Pandemi Virus Corona, Bek Persija Hanya Bisa Lakukan Aktivitas di Apartemen
• Wali Kota Ungkap Kondisi Kesehatan Jamaah yang Diisolasi di Masjid Jami Kebon Jeruk
• Update Corona di Jakarta: 1 Pasien Isolasi RSPI Sulianti Saroso Meninggal, 26 Orang Dirawat
Yakinkan korban dengan video call
Mahasiswi tersangka penipuan penjualan masker murah di media sosial Instagram punya trik sendiri untuk meyakinkan calon korbannya.
Tersangka DA (23) meyakinkan calon korbannya dengan memberikan nomor pribadi melalui direct messages di Instagram.
Setelah itu, Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan kalau DA melakukan video call kepada korbannya.
"Pada proses komunikasi antara korban dengan tersangka, bahkan menggunakan komunikasi video call melalui WhatsApp untuk meyakinkan korbannya," jelas Adi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (1/4/2020).
Ia melanjutkan kalau tersangka ini menjual satu boks masker sensi seharga Rp 50 ribu.
"Sementara di akun Instagramnya tersangka posting menjual 30 karton atau 1.200 boks masker," sambung Adi.
Sementara, sebanyak 1.200 boks tersebut dipatok harga sampai Rp 42 juta.
Di kesempatan yang sama, Kasatreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Alexander Yurikho mengatakan, modus video call yang digunakan tidak menunjukan masker yang dimaksud.
"Cuma menunjukkan bahwa saya (tersangka) orangnya ada," ucap Alexander.
Namun, melalui kejelian Tim Garuda Polresta Bandara Soekarno-Hatta, DA berhasil dilacak dan ditangkap di kawasan Bogor, Jawa Barat.
"Soalnya di akun yang menawarkan kan enggam menggunakan nama tersangka, tapi pake nama SensiMask," jelas Alexander. (TribunJakarta.com)