Virus Corona di Indonesia

Pakar Toksikologi UI Jelaskan Cara Gunakan Disinfektan yang Baik dan Benar, Hindari 3 Area Ini

Pakar Toksikologi Universitas Indonesia, Dr. Rer. Nat. Budiawan menjelaskan cara menggunakan cairan disinfektan yang baik dan benar.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Tangkapan Layar YouTube/tvOneNews
Pakar Toksikologi Universitas Indonesia, Dr. Rer. Nat. Budiawan saat menjelaskan cara menggunakan cairan disinfektan yang baik dan benar. 

SIMAK VIDEONYA:

Waspada Cairan Disinfektan Tidak Boleh Disemprotkan Langsung Pada Bagian Tubuh

Masyarakat, perlu lebih waspada ketika menggunakan cairan disinfektan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Ketua Tim Pakar Gugus Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, bahwa cairan disinfektan hanya mampu membersihkan virus pada permukaan benda mati, dan bukan pada tubuh manusia.

"Penggunaan secara langsung pada tubuh manusia tidak direkomendasikan karena berbahaya bagi kulit, mulut, dan mata karena bisa menyebabkan iritasi. Penggunaan dengan UV Light dalam konsentrasi yang berlebihan, mempunyai potensi jangka panjang yang menimbulkan kanker kulit," kata dia dalam konferensi persnya, Senin (30/3/2020).

Penggunaan cairan disinfektan, tidak direkomendasikan untuk disemprotkan langsung pada tubuh manusia.

Sebab, cairan disinfektan mengandung bahan kimia seperti alkohol juga klorin yang berbahaya jika terkena kulit, mata, atau mulut.

Ia pun menjelaskan, bahwa cairan disinfektan ini merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk proses dekontaminasi yang membunuh mikroorganisme virus bakteri pada objek permukaan benda mati.

Seperti pada lantai, meja, peralatan medis, juga permukaan benda lain yang sering disentuh.

"Dalam rangka pencegahaan covid-19 penggunaan cairan disinvektan di area publik transportasi, pasar, tempat ibadah, sekolah, rumah makan juga perlu memperhatikan komposisi dan jenis bahan disinvektan. Ini tidak dianjurkan secara berlebihan seperti fooging karena dapat menimbulkan iritasi kulit bahkan gangguan pernafasan," kata dia.

Penggunaan cairan ini hanya dilakukan secara spesifik pada permukaan benda mati saja.

Yaitu dengan cara disemprotkan, lalu setelah 1 menit kemudian dilakukan pengelapan dengan menggunakan sarung tangan.

"Metode pencegahan pada diri tersebut dapat diganti dengan selalu mencuci tangan, menghindari menyentuh wajah, dan langsung mandi ketika sampai di rumah. Selain itu mencuci pakaian dengan sabun, dan menyetrika sambil memberi cairan disinfektan saat disetrika," kata dia.

"Selalu jaga jarak dan tetap rajin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Hindari sentuh area wajah mata hidung dan mulut. Lakukan dengan disiplin," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved