Virus Corona di Indonesia
Cerita Sarno dari Ruang Isolasi: Bikin Tebak-tebakan Hadiah Pulsa 70 Ribu Kapan Saya Pulang
Di balik tembok kamar isolasi karena Covid-19, Sarno punya banyak cara menghibur diri. Seperti membuat tebak-tebakan berhadiah pulsa ke keluarga.
"Masih bisa ngopi, rokok, dan merasakan jajanan. Di sini benar-benar diisolasi."
"Jadi bedakan malam dan siang tidak tahu. Semuanya tertutup," kata Sarno.
• Jakarta Sudah Makamkan 401 Jenazah Sesuai Protap Covid-19, Total Meninggal Nasional 170 Kasus
Lantaran tidak ada pilihan menu makanan lain, maka suka tidak suka setiap makanan yang disajikan pihak rumah sakit harus dihabiskan.
Ia pun diminta agar banyak minum air putih agar ketahanan tubuhnya terus terjaga.
Untuk menghibur diri saat sunyi, selain berkomunikasi dengan keluarga dan teman dekat, ia memutar video lucu di YouTube.
Hiburan menjadi penting agar tidak stres saat berada di ruang isolasi.
Kondisi seperti itu menjadikan Sarno harus memiliki mental yang kuat agar bisa melalui masa karantina.
Pasalnya, suasana batin dan pikiran terkadang tidak menentu tatkala banyaknya informasi yang berseliweran di media sosial yang memberitakan kondisi dirinya dan keluarganya.
Padahal faktanya, kesehatan Sarno dan lima anggota sangat baik.
Harus Bermental Baja, Muka Setebal Tembok Berlin
Sarno akhirnya sembuh dan keluar dari isolasi di rumah sakit, namun ujian selanjutnya di luar sana menghadang.
Saat keluar rumah sakit, kondisi kesehatannya sama baiknya seperti saat dibawa ke rumah sakit.
Ia berseloroh dan membagi tips bagi pasien yang sembuh dari corona ketika berada di luar.
• Kompetisi Dihentikan Akibat Corona, Klub Liga 2 Perserang Potong 75 Persen Gaji Pemain
“Mental kita harus seperti baja dan muka kita harus seperti tembok berlin dan telinga kita harus tuli."
"Jadi tidak usah berpikir orang lain,” kata Sarno.
Sejak dinyatakan positif, ia tak henti-hentinya menyemangati anggota keluarga lainnya yang positif corona.
Ia meminta mereka tidak termakan informasi yang tidak benar di media sosial.
Pasalnya, bila rasa cemas dan takut melanda, maka bisa menurunkan ketahanan tubuh.
“Di sini saya sama sekali tidak memikirkan macam-macam."
"Untuk sembuh harus semangat dari kita sendiri bukan orang lain,” jelas Sarno.
Sarno ingin memotivasi masyarakat agar tidak perlu takut berlebihan terhadap kasus corona.
“Setelah keluar dari rumah sakit, saya ingin memotivasi masyarakat."
• Baru Setahun Menikah, Pria Ini Jajakan Istrinya: Berlangsung 4 Tahun, Tarif 2 Juta dan Rekam Adegan
"Jangan sampai masyarakat seperti ketakutan melihat hantu, padahal mereka belum melihat wujudnya hantu,” jelas Sarno.
Ia menyarankan agar warga tidak memiliki bermacam-macam sangkaan, karena bisa membuat ketahanan tubuh turun.
Selain itu masyarakat diminta menjaga kesehatan, mulai dari makanan dan pola hidup bersih.
Setelah sembuh, kini Sarno telah berkumpul keluarga di kampung halamannya.
Ia merasa lega dan lebih bahagia karena sudah kembali bersama keluarga besar.
“Perasaan saya lebih lega, lebih bahagia karena bisa berkumpul lagi dengan keluarga,” ungkap Sarno.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Di Tahanan Masih Bisa Ngopi, Rokok, Kalau Diisolasi, Beda Malam dan Siang Pun Tak Tahu