Virus Corona di Indonesia

Cerita Sarno dari Ruang Isolasi: Bikin Tebak-tebakan Hadiah Pulsa 70 Ribu Kapan Saya Pulang

Di balik tembok kamar isolasi karena Covid-19, Sarno punya banyak cara menghibur diri. Seperti membuat tebak-tebakan berhadiah pulsa ke keluarga.

Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Gedung Wisma Atlet Kemayoran yang dijadikan Rumah Sakit Darurat Covid-19, Jumat (27/3/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM, MADIUN - Seorang pria berusia 56 tahun tak bisa membedakan siang dan malam, dokter dan perawat, selama menjalani isolasi setelah positif Covid-19.

Pria bernama Sarno asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ini tak menyangka akan terjangkit virus asal Provinsi Wuhan China yang telah merenggut banyak nyawa ini.

Di balik tembok kamar isolasi, Sarno punya banyak cara untuk menghibur diri seperti membuat tebak-tebakan berhadiah pulsa untuk keluarga yang bisa jawab.

“Dikatakan saya positif yang tidak pernah kaget sama sekali," ungkap Sarno.

"Saya tidak susah dan senang,” imbuh dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/4/2020).

Syekh Puji Diduga Tega Nikahi Bocah 7 Tahun, KPAI Sebut Terancam 20 Tahun Bui & Kebiri: Dia Pedofil

Ia sempat menjenguk mertua anaknya yang dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Solobaru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (8/3/2020).

Belakangan, sang besan positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Sang besan sebelum sakit, pernah mengikuti seminar tentang bisnis tanpa riba di Bogor, Jawa Barat.

Selain Sarno, semua orang yang pernah kontak harus menjalani isolasi dan pemeriksaan oleh tim medis.

Hasilnya setelah beberapa hari menunggu, Sarno, keponakan, cucu, istri dan dua putri besannya dinyatakan positif corona.

Sarno tidak merasa kaget meski divonis positif, karena yakin bisa sembuh dengan kondisi tubuhnya yang sangat sehat.

Bahkan, ia masih merasa sehat dan tak memiliki gejalan kebanyakan pasien corona saat dibawa ke RSUD Soedono Madiun, Selasa (24/3/2020).

Gejala batuk, pilek, panas, hingga sesak napas tak ada yang Sarno rasakan.

"Di sini saya malah tambah gemuk dan berewok,” ujar Sarno.

Sebelum keluar dari ruang isolasi RSUD dr Soedono, Sarno, pasien positif corona yang sudah dinyatakan sembuh melambaikan tangan berfoto setelah jarum infus dilepas dari tangannyan, Kamis (2/4/2020).
Sebelum keluar dari ruang isolasi RSUD dr Soedono, Sarno, pasien positif corona yang sudah dinyatakan sembuh melambaikan tangan berfoto setelah jarum infus dilepas dari tangannyan, Kamis (2/4/2020). (Dokumen Pribadi Sarno)

Bikin Tebak-tebakan 

Selama perawatan, ayah dua anak ini sekamar dengan keponakannya di salah satu ruang isolasi berukuruan 4 x 4 meter.

Selama diisolasi, tak ada satupun keluarga yang boleh membesuk.

Pria Tua Pingsan Sehabis Beli Kupat Tahu, Kepala Terminal Pinang Ranti: Sudah Dijemput Keluarga

Tatap muka dengan keluarga hanya dilakukan dengan komunikasi melalui Whatsapp dan video call.

Agar tak monoton saat berkomunikasi, ia akhirnya membuat grup WhatsApp keluarga besar.

“Saya sengaja membuat grup WhatsApp keluarga untuk menghibur mereka," cerita Sarno.

"Setiap hari saya selalu membuat pertanyaan siapa yang bisa menjawab saya kasih pulsa Rp 25 ribu."

"Ini semata-mata saya lakukan agar yang ada di rumah tidak berpikir macam-macam, karena di sini kami biasa-biasa saja,” kata Sarno.

Terakhir ia membuat pertanyaan kapan akan dipulangkan.

Kali ini bagi yang bisa menjawab diberikan pulsa Rp 70 ribu.

Selama dirawat, Sarno bersyukur karena keluarga tidak memiliki beban sama sekali.

Bahkan, sampai saat ini belum pernah dia dengar keluarganya dikucilkan warga sekitar.

Namun bila terjadi, ia memaklumi karena pemahaman warga tentang corona beragam.

Ibunya Meninggal Saat Hendak Melahirkan, Balita Ini Jadi ODP Covid-19 Karena Demam dan Batuk

Tak Bisa Bedakan Dokter dan Perawat

Selama diisolasi, seluruh aktivitas pasien berlangsung di dalam ruangan.

Bahkan, saat salat pun harus di tempat tidur, lantaran tangannya dipasangi infus.

Setiap pasien corona juga tidak boleh mendapatkan makanan dari luar, termasuk Sarno.

Semua makanan dan minuman sudah disediakan rumah sakit.

Untuk mengetahui malam atau siang, ia hanya mengetahui dari jam yang tertera di ponselnya.

Begitu pagi tiba, seorang perawat yang mengenakan alat pelindung diri lengkap datang mengecek kondisi kesehatan.

Hal serupa juga terjadi saat siang dan malam hari.

Sarno diberi obat, vitamin, dan pemeriksaan organ tubuh bagian dalam.

Baik dokter ataupun perawat tidak bisa dibedakan karena baju yang dikenakan sama seperti astronot.

Sepekan Tak Dapat Penumpang Bus, Prihatin Minta Dikirim Sembako dari Kampung

Bila dihitung dengan biaya sendiri, maka akan mahal sekali pembayarannya.

Ia bersyukur karena semua fasilitas dan pelayanan yang diberikan semuanya gratis.

Tak Bisa Bedakan Siang dan Malam

Ia merasakan tinggal di penjara masih lebih baik dibanding harus dirawat di ruang isolasi.

Pasalnya, bila ditinggal di penjara, seseorang masih bisa merasakan nikmatnya minum kopi, merokok.

Bahkan, hingga mendapatkan kiriman jajanan dari keluarga.

"Namanya isolasi ini beda dengan yang lain," ucap dia.

Ia menduga, kehidupan tahanan masih enak karena masih bisa dibesuk keluarga.

"Masih bisa ngopi, rokok, dan merasakan jajanan. Di sini benar-benar diisolasi."

"Jadi bedakan malam dan siang tidak tahu. Semuanya tertutup," kata Sarno.

Jakarta Sudah Makamkan 401 Jenazah Sesuai Protap Covid-19, Total Meninggal Nasional 170 Kasus

Lantaran tidak ada pilihan menu makanan lain, maka suka tidak suka setiap makanan yang disajikan pihak rumah sakit harus dihabiskan.

Ia pun diminta agar banyak minum air putih agar ketahanan tubuhnya terus terjaga.

Untuk menghibur diri saat sunyi, selain berkomunikasi dengan keluarga dan teman dekat, ia memutar video lucu di YouTube.

Hiburan menjadi penting agar tidak stres saat berada di ruang isolasi.

Kondisi seperti itu menjadikan Sarno harus memiliki mental yang kuat agar bisa melalui masa karantina.

Pasalnya, suasana batin dan pikiran terkadang tidak menentu tatkala banyaknya informasi yang berseliweran di media sosial yang memberitakan kondisi dirinya dan keluarganya.

Padahal faktanya, kesehatan Sarno dan lima anggota sangat baik.

Harus Bermental Baja, Muka Setebal Tembok Berlin

Sarno akhirnya sembuh dan keluar dari isolasi di rumah sakit, namun ujian selanjutnya di luar sana menghadang.

Saat keluar rumah sakit, kondisi kesehatannya sama baiknya seperti saat dibawa ke rumah sakit.

Ia berseloroh dan membagi tips bagi pasien yang sembuh dari corona ketika berada di luar. 

Kompetisi Dihentikan Akibat Corona, Klub Liga 2 Perserang Potong 75 Persen Gaji Pemain

“Mental kita harus seperti baja dan muka kita harus seperti tembok berlin dan telinga kita harus tuli."

"Jadi tidak usah berpikir orang lain,” kata Sarno.

Sejak dinyatakan positif, ia tak henti-hentinya menyemangati anggota keluarga lainnya yang positif corona.

Ia meminta mereka tidak termakan informasi yang tidak benar di media sosial.

Pasalnya, bila rasa cemas dan takut melanda, maka bisa menurunkan ketahanan tubuh.

“Di sini saya sama sekali tidak memikirkan macam-macam."

"Untuk sembuh harus semangat dari kita sendiri bukan orang lain,” jelas Sarno.

Sarno ingin memotivasi masyarakat agar tidak perlu takut berlebihan terhadap kasus corona.

“Setelah keluar dari rumah sakit, saya ingin memotivasi masyarakat."

Baru Setahun Menikah, Pria Ini Jajakan Istrinya: Berlangsung 4 Tahun, Tarif 2 Juta dan Rekam Adegan

"Jangan sampai masyarakat seperti ketakutan melihat hantu, padahal mereka belum melihat wujudnya hantu,” jelas Sarno.

Ia menyarankan agar warga tidak memiliki bermacam-macam sangkaan, karena bisa membuat ketahanan tubuh turun.

Selain itu masyarakat diminta menjaga kesehatan, mulai dari makanan dan pola hidup bersih.

Setelah sembuh, kini Sarno telah berkumpul keluarga di kampung halamannya.

Ia merasa lega dan lebih bahagia karena sudah kembali bersama keluarga besar.

“Perasaan saya lebih lega, lebih bahagia karena bisa berkumpul lagi dengan keluarga,” ungkap Sarno.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Di Tahanan Masih Bisa Ngopi, Rokok, Kalau Diisolasi, Beda Malam dan Siang Pun Tak Tahu

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved