Pria Penakluk Janda Kesepian
Cerita Pria Penakluk 80 Janda Kesepian II: Diajak Minum Bareng Secangkir Ngopi Biar Romantis
Senang bukan main dan yakinnya Dewi, bukan nama sebenarnya, akan mendapatkan suami baru untuk anak-anaknya.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
Dia langsung menuju kamar mandi, tapi terasa begitu jauh. Beberapa kali ia terjatuh karena kakinya begitu lemah, tak kuat untuk melangkah.
Di tengah kondisi limbung, Dewi teringat dengan Hendi, orang terakhir yang ditemuinya sebelum tertidur panjang.
"Saya pikir awalnya dia tidur di kamar, akhirnya saya merangkak naik ke lantai dua ke kamar saya," ujarnya.
Alih-alih menemukan Hendi, badan Dewi terasa makin lemas dan nyaris pingsan. Ia menemukan seluruh kamarnya berantakan.
• Link Resmi Daftar kartu Prakerja Besok 11 April 2020, Pegawai yang Tak Digaji Penuh Bisa Ikut
Perhiasan yang ia simpan di lemari telah raib, termasuk sejumlah uang tunai.
Sementara Hendi hilang entah kemana, ponsel Dewi juga turut hilang.
Dengan sisa tenaga Dewi berlari ke rumah Ketua RT tempat tinggalnya dan menceritakan apa yang baru saja dialaminya.
Dia kemudian melaporkan hal tersebut ke Polsek di wilayah tempat tinggalnya.
Dengan alasan privasi, Dewi enggan menjelaskan di mana tempat dia melapor termasuk kota tempat tinggalnya.
"Saya malu sama tetangga dan keluarga saya," kata dia.
Setelah ditotal, barang berharga yang dibawa kabur Hendi mencapai Rp 15 juta.
Beberapa hari kemudian, dari keterangan polisi, perhiasan Dewi telah dijual oleh Hendi di sebuah toko emas tak jauh dari tempat tinggalnya.
"Wajahnya terekam CCTV," kata Dewi.
Dewi dan mayoritas korban Hendi adalah para janda kesepian atau wanita berumur.
• Ketua RT Ikut Tolak Pemakaman Jenazah Positif Covid-19: Berdalih Karena Ini, Dibawa ke Ranah Pidana
Setelah jadi korban penipuan, satu-satunya Dewi melacak Hendi adalah melalui Facebook, namun fotonya telah berganti dengan foto orang lain.