Virus Corona di Indonesia
Jadi Penjual Masker, Siasat Pedagang Bertahan Hidup di Masa Pandemi Corona
Arbi berjualan massker di perbatasan antara wilayah Tangerang Kota dan Jakarta Selatan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN - Langit pagi tampak cerah, Arbi Tanjung (53) berdiri di tepi Jalan Ciledug Raya.
Arbi memegang beberapa masker di tangan kirinya.
Kertas duplex berbentuk persegi yang bagian atas diikat tali tergantung juga di tangan kirinya.
Di kertas putih itu tergantung sejumlah masker dengan berbagai motif dan warna.
Arbi berjualan di perbatasan antara wilayah Tangerang Kota dan Jakarta Selatan.
Kala berjualan, beberapa kali Arbi dipanggil oleh petugas yang tengah berjaga di jalan raya.
Petugas tengah melakukan penindakan kepada pengendara yang tidak memakai masker dan menerapkan jaga jarak (social distancing) di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Pengendara yang melintas dari daerah penyangga masuk ke Jakarta akan diperiksa.
Saat mendapatkan pengendara untuk ditindak, petugas menunjuk dirinya yang sudah siap menyodorkan masker ke setiap pengendara maupun penumpang yang lupa memakai masker.
Mata Arbi selalu mengikuti gerak-gerik petugas di jalan.
Sebuah mobil angkutan umum yang membawa beberapa penumpang tiba-tiba menepi.
Satu penumpang ada yang tidak memakai masker.
Melihat petugas menunjuk dirinya, Arbi langsung berdiri di depan pintu masuk mobil itu dan menukar maskernya dengan uang.
Ia mengambil kesempatan menjajakan masker demi mencari nafkah di jalan itu.