Virus Corona di Indonesia

Jakarta Masih Macet, Sopir Mobil Jenazah Covid-19 Nangis: Kami Memakamkan Puluhan Jasad Tiap Hari

Hadir sebagai narasumber di acara Mata Najwa, sopir jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya menangis.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
YouTube Najwa Shihab
Jalanan Jakarta Masih Macet, Sopir Mobil Jenazah Covid-19 Nangis: Sedih, Tiap Menit Telpon Masuk 

TRIBUNJAKARTA.COM - Hadir sebagai narasumber di acara Mata Najwa, sopir jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya  tak kuat menahan tangis.

Emosi Muhammad Nursyamsurya  meledak saat membahas tingkah warga Jakarta yang tak mengubris anjuran pemerintah untuk tetap berada di dalam rumah selama masa pandemi virus corona.

Muhammad Nursyamsurya mengatakan jalanan Jakarta hingga dini hari masih dipenuhi oleh pengendara hingga menimbulkan kemacetan.

TONTON JUGA

Warga Jakarta seolah acuh dan tak menganggap enteng bahaya virus corona.

Padahal Muhammad Nursyamsurya menjelaskan jumlah angka kematian akibat wabah Covid-19 terus meningkat.

Diwartakan sebelumnya, kasus positif virus corona di Indonesia telah menembus angka 5.136 pasien.

Hingga Rabu (15/4/2020), jumlah pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona 469 orang.

Warga Tolak Jenazah Perawat Positif Corona, Sang Suami Cerita Detik-Detik Kejadian: Perih Hati Saya

Mulanya Muhammad Nursyamsurya atau yang disapa Pak Syam bercerita soal pekerjaannya sebagai sopir ambulans khusus jenazah akibat Covid-19.

Setiap hari, Pak Syam mengaku mengantar puluhan jenazah Covid-19 untuk dimakamkan di TPU Tegal Alur dan Pondok Rangon.

Saat pertama kali mengantar jenazah Covid-19, Pak Syam mengaku biasa saja.

Namun semakin hari, perasaan sedih Pak Syam justru memuncak.

Karena tiap hari, jumlah jenazah Covid-19 yang diantar Pak Syam kian bertambah.

Jenazahnya Ditolak Warga, Pengorbanan Perawat di Semarang Saat Hidup Diungkap Suami: Sakit Pun Kerja

"Ada rasa khawatir, manusiawi, tapi bertambahnya hari ke hari, yang meninggal, itu yang membuat kami sedih. Awalnya biasa, semakin hari semakin bertambah tiap harinya," ungkap Pak Syam, dikutip TribunJakarta.com dari YouTuba Najwa Shihab, pada Kamis (16/4/2020).

Kesal, Pak Syam pun mengurai kegeramannya kepada masyarakat DKI Jakarta.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved