Begal Kepruk Kepala Ibu Pakai Palu
Remaja Tanggung Menjambret di Condet: Emak-emak Jadi Korban, Jalan Ditutup, Ini Respons Polisi
Tiga kasus penjambretan dan satu penodongan di Condet yang semua korbannya merupakan kaum ibu itu terjadi dalam satu pekan.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI- Aksi begal di Jalan Gardu, Condet, Kelurahan Balekambang yang menimpa seorang ibu pada Senin (13/4/2020) pukul 04.30 WIB meresahkan warga.
Abdul Rahman (54), warga setempat mengatakan aksi kejahatan jalanan tersebut bukan menambah daftar kejahatan jalanan di Jalan Gardu.
"Karena sebelum kejadian begal kemarin, ada tiga kasus jambret dan satu penodongan di Jalan Gardu ini," kata Rahman di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2020).
Tiga kasus penjambretan dan satu penodongan di Condet yang semua korbannya merupakan kaum ibu itu terjadi dalam satu pekan.
Yakni pada Rabu (8/4/2020), Kamis (9/4/2020), dan Sabtu (11/4/2020) terjadi tiga kasus penjambretan di sekitar Gang Kapuk.
"Semua kejadiannya siang, korbannya ibu-ibu yang lagi main handphone sambil jalan. Pelakunya remaja tanggung yang boncengan naik motor," ujarnya.
Sementara kasus penodongan yang juga menimpa seorang ibu terjadi pada Minggu (12/4/2020) sekira pukul 05.00 WIB masih di sekitar Gang Kapuk.
Bedanya Abdul menuturkan dalam kasus penodongan pelaku tak hanya berhasil merampas handphone, tapi juga tas tangan.
"Cuman lokasinya sama terus, masih di sekitar Gang Kapuk. Kalau dihitung sama kasus yang begal satu minggu ini sudah lima kasus kriminal, korban emak-emak semua," tuturnya.
Abdul menyebut jarak Gang Kapuk dengan lokasi begal depan Jalan Mesjid Al-Mabruk tanggal 13 April lalu hanya terpaut 200 meter.
Persamaan tiga kasus pencurian disertai pemberatan (jambret) dan dua kasus pencurian disertai pemberatan (begal penodongan), pelaku kabur lewat Jalan Gardu.
"Sama korbannya emak-emak semua, pelaku juga semua bocah tanggung. Enggak ada pelaku yang seumuran saya, paling tua 20 tahun," lanjut Abdul.
Agustina (53), warga Balekambang lainnya mengatakan kasus kejahatan jalanan di Jalan Gardu meningkat sejak masa pandemi Covid-19.
Menurutnya pelaku memanfaatkan kelengahan dan sepinya aktivitas warga di luar rumah semenjak adanya pandemi Covid-19.
"Memang semenjak ada Covid-19 ini makin rawan, banyak jambret lah. Puncaknya ya begal emak-emak kepalanya digetok palu itu," kata Agustina.
Emak-emak di Condet Resah
Kaum ibu di Jalan Gardu, Condet, Kelurahan Balekambang diresahkan aksi pencurian disertai pemberatan (Curat) dan kekerasan (Curas) yang terjadi.
Dalam satu pekan terakhir, sejak Rabu (8/4/2020) hingga Senin (13/4/2020) tiga ibu jadi korban jambret, satu penodongan, dan satu begal.
Agustina (53), warga setempat mengatakan tingkat kriminalitas di sekitar Jalan Gardu meningkat drastis semenjak masa pandemi Covid-19.
"Khawatir banget, karena korbannya kita emak-emak. Apalagi yang kasus begal, masa kepala digetok pakai martil sama begal. Untung korban selamat," kata Agustina di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2020).
Sebelum pemerintah mengumumkan status pandemi Covid-19, tingkat kriminalitas di Condet sebenarnya tak separah ini.
Namun semenjak warga mengurangi aktivitasnya di luar rumah karena Covid-19, kondisi jalan di permukiman nyaris tanpa aktivitas.
"Coba bayangin sekarang anak tanggung saja berani jambret siang bolong, lokasinya pun sama. Masih di sekitar Jalan Gardu," ujarnya.
Agustina menuturkan kini banyak kaum ibu yang berpikir dua kali sebelum berpergian keluar rumah, terlebih bila sendirian.
Mereka tak ingin berakhir jadi korban kasus kejahatan jalanan dari pelaku yang hingga kini selalu berhasil setiap beraksi.
"Sekarang jam sembilan malam itu jalan sudah sepi, rawan lah pokoknya. Mau pergi beli makan malam di luar saja saya mikir-mikir dulu sekarang," tuturnya.
Parni (41), warga Condet lainnya juga mengaku resah dengan mengaku resah dengan aksi kejahatan jalanan yang menyasar ibu-ibu.
Dia berharap jajaran Polres Metro Jakarta Timur tak hanya fokus mengantisipasi Covid-19, tapi juga kejahatan jalanan.
"Jambret sama penodongan saja sudah seram, apalagi begal. Bawa celurit sama palu lagi, walaupun korbannya bukan orang sini, tapi kejadiannya kan di lingkungan Condet," kata Parni.
Kasus begal yang dimaksud Agustina dan Parni yakni kasus di Jalan Gardu pada Senin (13/4/2020) sekira pukul 04.30 WIB.
Korbannya seorang ibu yang sedang bermalam di rumah satu warga Balekambang, dia dipepet tepat depan Jalan Mesjid Al-Mabruk.
Abdul Rahman (54), warga setempat mengatakan pelaku menghantam kepala belakang korban karena menolak diminta pelaku menyerahkan motornya.
"Lukanya lumayan parah, pas kejadian lagi enggak pakai helm. Tapi korban sempat teriak minta tolong jadi pelaku kabur, gagal ngambil motor," kata Abdul.
Warga tutup jalan

Lurah Balekambang Mintarsih mengatakan warganya di Gang Kapuk kini bahkan menutup akses jalan keluar masuk Jalan Gardu.
"Jadi bukan ditutup untuk pencegahan Covid-19, karena adanya kasus penjambretan. Kejadian jambretnya sudah tiga kali pas siang hari," kata Mintarsih di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2020).
Polisi minta warga melapor
Kanit Reskrim Polsek Kramat Jati Iptu Dicky Agri Kurniawan meminta warga yang jadi korban kejahatan segera melaporkan kasusnya.
Pasalnya tanpa laporan jajaran Unit Reskrim Polsek Kramat Jati tak mengetahui adanya kasus dan sulit bertindak.
"Warga dan Ketua RT/RW harusnya melapor. Jadi kita kepolisian tahu dan bisa bertindak, jangan sampai tidak ada laporan. Karena dua hari lalu saya patroli di sana, tapi tidak ada laporan," kata Dicky.
• Warga Condet Tutup Jalan yang Jadi Akses Keluar masuk Jambret, Bukan Karena Covid-19
• Bagas Kaffa Ungkap Jasa Besar Ratu Tisha Bagi Sepak Bola Indonesia
• Hendak Ambil Foto, Warga Depok Malah Temukan Mayat Wanita di Setu Pengarengan
Pantauan wartawan TribunJakarta.com depan Gang Kapuk, penutupan jalan yang dilakukan warga tampak berbeda dengan karantina wilayah.
Tak ada spanduk peringatan terkait bahaya Covid-19, sabun cuci tangan, penjagaan warga layaknya penutupan jalan karena Covid-19.
Hanya terpampang spanduk pemberitahuan cukup besar bertuliskan "Sementara ditutup" yang terpampang depan Gang Kapuk. (Bima Putra)