Penjelasan PLN Soal Bocah 9 Tahun Bergelantungan di Kabel Setinggi 15 Meter
Manager PLN UPP JISJ 2, Rizki Aftarianto mengakui kalau adanya kesalahan fatal yang dilakukan oleh pihaknya saat itu
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Rizki menyakinkan kalau Nadin tidak bergelantung di kabel Sutet.
"Anak kecil tersebut pun bermain dengan bergelantungan di kawat sling," kata Rizki.
Nadin bermain, kata Rizki, tanpa pengawasan dari orang tua maupun pekerja dari PLN yang pada saat itu berada di lokasi Iain.
"Anak kecil tersebut pun bergelayutan dengan kawat yang ditarik ke atas lalu menjatuhkan diri," sambungnya.
Setelah jatuh, anak kecil tersebut langsung dibawa ke RS Hermina Bitung yang berjarak sekira tiga kilometer dari lokasi kejadian untuk mendapatkan pertolongan pertama.
"Hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa kondisi korban sadar, tidak adanya patah tulang," ujar Rizki.
Pasalnya, Nadin hanya mengalami luka ringan sehingga sudah diijinkan pulang dari RS pada pukul 23.30 WIB di hari yang sama.
• Bermodal 2 ATM Rusak, Adam Perdayai Penjual Ponsel, Begini Akhirnya
• 3 Hari PSBB di Bekasi, Pasien Sembuh dari Covid-19 Meningkat
Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Kosrudin, membenarkan kejadian mengerikan tersebut.
Ternyata, Nadin (9) awalnya sedang bermain di area proyek pemasangan kabel sutet yang tak jauh dari rumahnya.
"Dia enggak tahu kalau kabel itu mau ditarik, anaknya gelantungan pada saat kabel masih rendah. Ternyata lama kelammaan-kelamaan ketarik sampai tinggi," ujar Kosrudin saat dikonfirmasi, Jumat (17/4/2020).
Kemudian selang beberapa waktu, warga yang sudah siaga di bawah lengkap menggunakan matras.
Bermaksud menyuruh Nadin untuk melepaskan genggamannya.
Beruntung seorang penjual kopi berhasil menangkapnya hingga nyawa bocah tersebut masih tertolong.
"Terjun bebas, ditangkap warga. Tapi anaknya masih sadar mungkin ada luka atau cedera ringan. Makanya langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dicek semuanya," tutup Kosrudin.