Terungkap Motif Utama Babysitter Rekayasa Penculikan, Pelaku Tak Menyesal: Saya Memang Suka Bohong
Motif utama rekayasa penculikan dan penganiyaan babysitter di Palembang akhirnya terungkap.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Setelah mendapat laporan tersebut, sambungnya, pihaknya langsung menurunkan tim untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Karena ini adalah kasus yang menonjol kami menurunkan sebanyak dua tim," kata Suryadi melalui sambungan telepon, Rabu (15/4/2020).
Suryadi menjelaskan, pelaku sempat menghubungi majikan korban serta tempat penyaluran babysitter tersebut.
Mereka meminta uang tebusan bervariasi, dari Rp 50 juta sampai Rp 100 juta.
"Pacar korban juga ditelepon pelaku untuk meminta tebusan," ujarnya.
• Pandemi Buat Penjualan Motor Bekas Anjlok, Ini Daftar Harganya: Beat Hingga Mio Cuma Rp 5 Jutaan
Majikan Sudah Beri DP
Kgs M Hadi Nugraha (32) majikan Romiati Wulan Sari (25), "babysitter" yang membuat skenario palsu penculikan, tak menyangka bahwa pelaku bisa berbuat senekat itu demi mendapatkan iPhone 11.
Menurut Hadi, Wulan (panggilan pelaku) selama empat bulan bekerja di rumahnya tak menunjukkan gelagat mencurigakan, apalagi sampai mencuri barang.
"Anaknya rajin tidak pernah neko-neko selama di rumah. Kami juga terkejut dia senekat ini," kata Hadi saat berada di Polda Sumatera Selatan, Kamis (16/4/2020).
Hadi mengatakan, sebelum kejadian, Wulan memang sempat mengeluh soal keuangan.
Keluarganya yang berada di Kabupaten Banyuasin banyak terkena PHK akibat dampak dari corona.
Bahkan, Wulan pun meminta Hadi untuk mengirim uang kepada keluarganya sebesar Rp 1,5 juta.
"Uang itu dia minta untuk membantu ibu dan kakaknya karena banyak kena PHK karena corona. Saya langsung kirimkan uangnya ke rekening keluarganya," ujar Hadi.
Namun, pada Selasa (14/4/2020) kemarin, Hadi sempat dibuat terkejut saat mendapatkan pesan dari nomor korban.
Pesan itu berisi gambar Wulan dalam kondisi terikat dan hendak digantung oleh penculik yang ternyata rekayasa.
"Bahkan saya tak curiga kalau itu adalah rekayasa, saya juga sempat kirimkan uang Rp 700.000. Karena penculiknya waktu itu minta DP dulu," jelasnya.
(TribunJakarta/Sripoku/Kompas.com)