Ramadan 2020
PSBB di Tangsel, Jumlah Peziarah Menurun Drastis Jelang Ramadan 2020
PSBB di Tangsel, berdampak pada tradisi nyekar atau ziarah kubur yang biasa dilakukan menjelang Bulan Ramadan.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Dalam situasi pandemi virus corona atau Covid-19 membuat sejumlah wilayah menerapkan 'pembatasan sosial berskala besar' (PSBB), seperti di Tangerang Selatan (Tangsel).
Tentu, banyaknya peziarah seperti tahun-tahun sebelumnya, bertentangan dengan peraturan PSBB.
Seperti diketahui, pada Peraturan Wali Kota (Perwal) Tangsel nomor 13 tahun 2020 tentang PSBB, warga dilarang membuat kerumunan lebih dari lima orang di luar rumah.
Jika masih dilakukan, sanksinya bertingkat, dari mulai teguran hingga yang terberat adalah sanksi pidana.
Kepala Kantor Kementerian Agama, Abdul Rojak, angkat bicara.
Ia mengimbau warga Tangsel agar tidak datang ke pemakaman untuk ziarah kubur.
Rojak khawatir, jika warga Tangsel berkumpul untuk ziarah, akan menjadi sarana penyebaran virus ganas itu.
"Saya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan nyekar datang ke kuburan karena akan menimbulkan keramaian yang akan menjadi sarana menyebarnya virus corona," ujar Rojak saat dihubungi TribunJakarta.com, Minggu (19/4/2020).
Rojak menyarankan agar warga Tangsel cukup mendoakan dari rumah.
"Saya sarankan cukup nyekar dan berdoa dari rumah masing-masing saja InsyaAllah doa yang kita panjatkan akan sampai kepada ahli kubur," imbaunya.
Pemasukan Pedagang Bunga Tabur di TPU Pondok Kelapa Menurun
Penurunan jumlah peziarah yang datang ke Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa memengaruhi pemasukan pedagang bunga tabur.
Kepala TPU Pondok Kelapa Effendi Sianturi mengatakan mereka mengeluh bahkan sebelum pemberlakuan sosial berskala besar (PSBB) berlaku.
"Pedagang mengeluh karena jumlah peziarah yang datang menurun, yang tadinya banyak jadi sepi. Penurunan jumlah peziarah sekitar 70 persen," kata Effendi di TPU Pondok Kelapa, Rabu (8/4/2020).
Selain pedagang bunga tabur binaan TPU Pondok Kelapa, tukang cored (bersih-bersih makam), dan pemandu doa juga mengeluh.