Tak Kuat Idap Penyakit Pria 68 Tahun Nekat Bunuh Diri, Tinggalkan Wasiat hingga Uang untuk Pemakaman
Nasib memilukan terjadi pada seorang pria berinisial S (68), warga Desa Melangasri, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Nasib memilukan terjadi pada seorang pria berinisial S (68), warga Desa Melangasri, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
S nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam rumahnya sendiri.
Kejadian tersebut sontak menggegerkan warga sekitar.
Keluarga dan para tetangga pun tak menyangka S nekat mengakhiri hidupnya.
Pasalnya S diketahui tak pernah mengeluh apa pun.
Baik kepada tetangga maupun keluarga.
Kapolsek Panekan, AKP Sukarno membenarkana adanya peristiwa tersebut.
Diduga Menderita Asam Lambung
S sehari-hari diketahui bekerja sebagai petani.
• Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan 24 April, Download Jadwal Imsakiyah untuk DKI Jakarta di Sini
Sakit asam lambung yang kronis diduga menjadi alasan S nekat mengakhiri hidupnya.
AKP Sukarno mengatakan, korban nekat bunuh diri karena sudah 2 tahun terakhir menderita sakit asam lambung.
“Dari pemeriksaan, murni gantung diri. Diduga sudah tidak tahan karena menderita sakit lambung hampir 2 tahun,” ujar Sukarno, Minggu (19/4/2020).

Tinggalkan Wasiat
Sebelum bunuh diri, S yang bekerja sebagai petani itu ternyata meninggalkan surat.
Surat tersebut ditemukan dengan dibungkus tas plastik merah.
Melalui surat itu, S menjelaskan soal bunuh diri.
Ia juga meminta agar jasadnya dimakamkan di TPU Sekincang.
"Pesannya minta dimakamkan di Sekincang dekat dengan kakaknya,” ujar W yang merupakan anak S.
• Lihat Aurel Potong Rambut Sependek Ini, Anang Hermansyah Sontak Terkejut: Ya Allah Jelek Banget!
Tinggalkan Uang Pemakaman
Tak hanya meninggalkan surat wasiat, S juga meninggalkan uang untuk biaya pemakamannya.
S meninggalkan uang sebesar Rp 371.000 untuk biaya pemakaman.
W mengaku kaget terhadap kejadian ini, karena Ayahnya tidak pernah mengeluh sakit.
“Tidak ada yang tahu, karena tidak pernah mengeluh. Selain surat ada uang Rp 371.000,” kata W.
Setelah dievakuasi, jenazah S langsung dimandikan dan dikuburkan oleh keluarga sesuai dengan surat wasiat yang ditinggalkan. (TribunJakarta/Kompas.com)
Peristiwa Serupa
Dengar Dering Telepon dari Dalam Kamar Mandi, Ibu di Madura Syok Lihat Anaknya dari Celah Pintu
Peristiwa mengejutkan dialami seorang ibu di Kabupaten Sampang, Madura.
Dering telepon yang terdengar dari dalam kamar mandi, menggiring ibu berinisial S itu menemukan hal yang tak disangka-sangka.
Kejadian itu terjadi pada Jumat (10/4/2020) sekira pukul 16.30 WIB.
Sore itu S bersama anak sulungnya baru pulang dari berjualan kopi di Pasar Srimangunan, Sampang.
Ketika tiba di rumah, S memanggil anak keduanya berinisial BA pelajar kelas XII SMA yang ia tinggal sendirian di rumah.
Setelah dipanggil beberapa kali, tak kunjung ada jawaban.
S kemudian meminta anak sulungnya untuk menelepon ponsel BA.
Sering suara telepon pun terdengar, namun tak kunjung ada jawaban.
• 6 Fakta Seorang Satpam Tampar Perawat di Semarang, Pelaku Tak Terima Diingatkan Agar Pakai Masker
S kemudian mengikuti suara dering telepon itu.
Rupanya dering telepon itu terdengar dari dalam kamar mandi.
S pun menghampiri kamar mandi yang terletak di sebelah rumahnya, dan mendapati pintu kamar mandi terkunci.
Ia kemudian mencoba mengintip melalup sela pintu.
Namun betapa terkejutnya S saat ia melihat kondisi anaknya di dalam kamar mandi.
Ditemukan Tewas Tergantung
Penemuan jasad siswa SMA yang tewas tergantung di kamar mandi itu dibenarkan oleh Kasubag Humas Polres Sampang, Aipda Yoyok.
Penemuan jasad siswa SMA itu bermula ketika ibu korban mengikuti suara dering telepon yang terdengar dari kamar mandi.
"Selanjutnya Ibu korban menghampiri kamar mandi yang ada di sebelah rumahnya dan ternyata pintu kamar mandi itu terkunci sehingga dia mengintip di sela-sela pintu," ujar Yoyok.
Melihat dari celah pintu, ibu korban sontak terkejut mendapati anaknya dalam kondisi tergantung.
• Bolehkah Bayar Utang Puasa atau Puasa Qadha Setelah Nisfu Syaban? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
"Saat mengintip ibu korban seketika terkejut karena melihat anaknya sudah dalam keadaan tergantung," imbuhnya.
Lebih lanjut, ibu korban berteriak dan meminta tolong terhadap tukang becak yang sering mengantarnya saat berangkat ke pasar untuk berjualan kopi.
"Jadi saat tukang becak itu tiba dirumah korban langsung mendobrak pintu kamar mandi," ucap Yoyok. (*)
Disclaimer: Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/