Antisipasi Virus Corona di DKI
Pemprov DKI Siapkan Ratusan Sekolah Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19, Ini Daftarnya
ratusan sekolah ini juga dibuat berdasarkan usulan camat dan lurah terkait sekolah yang bisa digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Sebelumnya, Disdik DKI Jakarta telah menyiapkan 141 gedung sekolah yang bak disulap sebagai tempat tempat tingga bagi tenaga kesehatan dan lokasi isolasi bagi pasien Covid-19.
Daftar sekolah yang bakal disiapkan oleh Pemprov DKI ini tertuang dalam surat nomor 4434/-1.772.1 yang diteken Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Nahdiana pada 20 April 2020 lalu.
Dalam surat itu, ada 5 sekolah dan 2 lokasi lain yang bakal dijadikan tempat tinggal bagi tenaga medis, juga 136 gedung sekolah untuk isolasi pasien terkait Covid-19.
• Atta Halilintar Kian Lengket dengan Aurel, Umi Gen Halilintar Sarankan Segera Nikah: Hindari Fitnah
• Hari Kartini, Cerita Perawat Perempuan Tiap Hari Merawat Pasien Covid-19: Minta Doa dari Orangtua
• Peringati Hari Kartini, Download Lagu MP3 Ibu Kita Kartini Lengkap Beserta Liriknya
• Curhat Petugas RSUD Pagelaran 270 Dus Masker Raib, Irfan Hakim Tahan Tangis: Buat Mereka Berarti
• Begini Strategi Nikita Mirzani Agar Pegawainya Dapat Pengganti Uang THR: Mereka Jadi Pada Seneng
Jauh dari pemukiman warga
Dinas Pendidikan DKI Jakarta menetapkan sejumlah sekolah untuk jadi tempat isolasi bagi pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP).
Camat Ciracas Mamad mengatakan SMK Negeri 68 yang berada di Kelurahan Rambutan jadi satu-satunya sekolah di wilayahnya yang dipilih untuk tempat isolasi.
"Dipilih karena jauh dari permukiman, aman lah dari masyarakat. Itu hasil koordinasi Kasatpel Sudin Pendidikan Kecamatan Ciracas," kata Mamad saat ditemui di Mapolsek Ciracas, Selasa (21/4/2020).
Namun untuk sekarang dia belum bisa memastikan berapa jumlah PDP dan ODP yang mampu ditempatkan di SMK Negeri 68.
Pun dengan ketersediaan fasilitas yang ditempatkan di sekolah untuk menunjang warga yang menjalani isolasi mandiri di sana nantinya.
"Kemarin saya belum konfirmasi terkait kapasitas, tapi itu dipilih jadi tempat isolasi. Di situ rencananya jadi tempat isolasi PDP dan ODP," ujarnya.
Mamad menuturkan hingga kini di wilayahnya tercatat 13 warga yang positif Covid-19 dan masih menjalani perawatan di RS rujukan Covid-19.
Sementara untuk jumlah pasien terkonfirmasi yang meninggal tercatat dua orang dan sudah dimakamkan di TPU Pondok Ranggon.
"Insya Allah enggak ada penolakan dari warga terkait dijadikannya sekolah untuk tempat isolasi ODP dan PDP. Sejauh ini belum ada penolakan," tuturnya.
Sebelumnya, Kasudin Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan mengatakan sebanyak 95 warga positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri di rumah.
Beda dengan pasien yang diisolasi di RS, pasien yang melakukan karantina mandiri cenderung tak menunujukkan gejala buruk.
Mereka masih dapat beraktivitas meski tak diperkenankan keluar rumah dan melakukan kontak erat dengan anggota keluarga lain.
"95 ini kasus konfirm (positif Covid-19), bukan ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan)," kata Indra, Kamis (16/4/2020). (TribunJakarta.com)