Iba Lihat Nasib Janda Samping Rumah, Pak Guru ini Kembalikan Sembako Pemberian Pemkot Bekasi

"Awalnya ngobrol dia (tetangganya) bilang udah beberapa bulan belum gajian, dia bekerja di PT tapi PT kecil atau gimana saya kurang paham yang jelas dia memang hidup sendiri sama anaknya dia anaknya sudah SMP," ucap Dedi.

"Jadi istilahnya dia sangat butuhlah, dasar itu yang mambuat saya merasa tetangga saya itu laik (memerima bansos)," tambahnya.

• Sempat Tertunda, Distribusi Sembako Warga 4 Kelurahan di Kecamatan Pulogadung Berlangsung Hari Ini

• Begini Cara Membatalkan Tiket Kereta Api Saat Pemberlakuan PSBB

• Polisi Gandeng Eks Napi Sosialisasi Covid-19 dan Bagi Sembako, Hingga Alasan 63 Tahanan Dibebaskan

Di lingkungan tempat tinggalnya, seluruh warga memang didata agar menerima bansos.

Dedi menilai, ketua RT setempat memutuskan untuk mengajukan seluruh warga lantaran mispersepsi dari banyaknya pintu bantuan yang disediakan pemerintah.

Tetangganya yang diberikan bansos itu menurut Dedi, memang belum terdata, ketua RT setempat pada saat itu menilai sudah terdata melalui pintu bantuan lain yang disedikan pemerintah.

"Kalau waktu itu mindset ketua wilayah mungkin ya, kan Pak Gubernur bilang ada 9 pintu bantuan yang tidak tercover sama ini (bansos dari Pemkot Bekasi) bisa masuk sini, artinya jangan sampai ada tumpang tindih (dobel) gitu, jadi mungkin RT pikir dia (tetangganya) sudah terdaftar di pintu bantuan lain," tegas dia.

Dedi berharap pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir, bansos yang diberikan pemerintah juga diharapkan dapat terdistribusi dengan baik.

"Kalau masalah Covid-19 memang semua terdampak, tapi pandangan saya ini ada yang lebih diutamakan membutuhkan bansos, kalau saya insya allah masih bisa bertahanlah," tutupnya.