Virus Corona di Indonesia

Pandemi Covid-19 di Indonesia Diprediksi Mereda Bulan Juni 2020

masa infeksi Covid-19 tersebut diperkirakan akan berjalan kurang lebih hingga 20 April 2020.

Editor: Wahyu Aji
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona 

Model juga tidak memperhitungkan kejadian reinfeksi virus, dampak sosial pandemi akibat kebijakan pemerintah, dan pengaruh budaya masyarakat dalam merespons keadaan darurat Covid-19.

Asimtomatik

Analisis yang dirancang Visi bukan tanpa alasan.

Sejak kemunculannya di China pada Desember 2019, virus SARS-Cov Tipe 2 penyebab penyakit yang secara resmi disebut WHO sebagai Covid-19 ini telah menjadi pandemi.

Di Indonesia sendiri, sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020, data individu terpapar terus meningkat.

Per 22 April 2020, jumlah temuan positif covid-19 mencapai 7.418 kasus atau bertambah 283 kasus baru yang terkonfirmasi dari pemeriksaan menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah meninggal dunia mencapai 635 orang dan 913 pasien dinyatakan sembuh.

Sementara, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) bertambah 7.241, menjadi 193.571 orang.

Sedangkan akumulasi pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 17.754, atau bertambah 1.091 dari data satu hari sebelumnya.

Selain angka yang dipaparkan BNPB, terdapat kekhawatiran potensi kasus yang lebih besar disebabkan adanya temuan asimtomatik atau orang tanpa gejala.

Hal ini mengindikasikan penyebaran virus bersifat sulit terdeteksi dan tidak terkendali.

Widyar Rahman menyebut fenomena ini sebagai alarm urgensi pendekatan model sistem dinamik.

Dia menilai pengujian model ini bisa memenuhi kebutuhan pengetahuan akan pola sebaran yang prediktif terhadap wabah ini di Indonesia.

“Jumlah individu meninggal akibat virus ini dipengaruhi laju mortalitas yang diperkirakan berkisar di angka 5,8% berdasarkan pemodelan. Tingginya persentase ini sekaligus menunjukkan ada potensi jumlah kasus positif yang jauh lebih besar dibandingkan data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah,” kata Direktur Riset Visi Nugroho Pratomo.

Jangan Mudik

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved