Gagal Daftar Ojol, Pria 56 Tahun Ini Tak Menyerah Jadi Ojek Pangkalan: Tarif Terserah Penumpang
Gagal daftar ojek online, pria 56 tahun ini tak menyerah jadi ojek online, tarifnya terserah penumpang.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Suharno
Dia kerap mangkal di depan halte TransJakarta Dukuh Atas.
Motornya dibiarkan terparkir di pinggir jalan Sudirman.
"Kalau hari ini, saya sudah antarkan dua penumpang. Ada yang ke Jalan Karet (Jakarta Pusat) dan stasiun Sudirman)," ujar Mulyadi, yang bertempat tinggal di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan.
Mulyadi telah bekerja sebagai ojek pangkalan sejak 1980 silam.
Sejauh ini, lanjutnya, penghasilan dari pekerjan tersebut terasa kurang cukup menghidupi keluarga.
"Kalai untuk diri sendiri ya cukup. Tapi kalau untuk empat anak dan istri, saya kira kurang," jelas Mulyadi.
Meski begitu, dua dari empat anak Mulyadi telah bekerja dan berpenghasilan sendiri.
Sementara dua anak lainnya masih mengenyam pendidikan sekolah.
Dia berharap, agar ke depannya lebih banyak penumpang yang menggunakan jasanya.
"Semoga banyak penumpang yang mau saya antar, bayar berapa pun saya ikhlas," kata Mulyadi.
"Penumpang jangan takut virus corona, saya selalu pakai masker dan sarung tangan," tutupnya.