Kisah Pilu ART Disiksa Majikan, Dipaksa Makan Cabai, Minum Air Mendidih Hingga Tubuh Disayat

Saat kelaparan, ia hanya diberikan makanan yang sudah tak layak seperti nasi basi tanpa lauk pauk

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Kompas.com
Tangan ART yang disayat-sayat karena penyiksaan dari majikannya 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Seorang asisten rumah tangga (ART) di Semarang mengalami penyiksaan oleh majikannya.

Tubuh sang ART disayat menggunakan pisau cutter hingga membekas di pergelangan tangan.

Nampak luka lebam di wajah dan babak belur di seluruh tubuhnya harus ia rasakan lantaran kerap kali mendapat pukulan, tendangan dan siraman air panas dari majikan.

Penderitaan Sang ART

Ekspresi ketakutan dan trauma masih tersirat dalam benak perempuan mungil bernama Ika Musriati (20) saat ditemui Kompas.com di rumahnya di daerah Mlatiharjo Timur, Citarum Semarang.

Belum habis dia merasakan sakit, dirinya mendapatkan paksaan memakan sebanyak 50 cabai dan menenggak air mendidih hingga pita suaranya rusak dan harus menjalani operasi.

Saat kelaparan, ia hanya diberikan makanan yang sudah tak layak seperti nasi basi tanpa lauk pauk.

Ika mengaku telah dianiaya oleh pasangan suami istri di daerah perumahan Semarang Barat.

Ika bercerita, selama dia bekerja sejak bulan Agustus tahun lalu, penganiayaan dari majikannya itu harus ia terima setiap hari tak ada habisnya.

Bahkan, dirinya harus menerima ancaman pembunuhan dari majikannya jika tidak menuruti perintah.

Derita yang dialaminya tak sebanding dengan gaji yang dijanjikan majikan hanya sejumlah Rp 1,6 juta per bulan.

Itupun baru diberikan penuh di satu bulan pertama.

Karena tak tahan dengan peringai majikannya, dia sempat berniat kabur dan minta pertolongan tetangga sekitar, namun tidak ada yang peduli.

"Dua bulan awal bekerja majikan masih berlaku baik. Sudah mulai betah, tapi di bulan ketiga mulai berlaku kasar dan mulai disiksa. Setiap hari saya disiksa oleh majikan saya. Pernah akan kabur dan minta tolong tetangga tapi enggak peduli," jelas Ika saat ditemui Kompas.com, Selasa (21/4/2020).

Kondisinya yang Terbaru

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved