Saking Sepinya Penumpang, Ojek Ini Tulis 'Tarif Terserah Penumpang'
Pria yang memiliki empat orang anak ini menjelaskan alasan mengapa tarif terserah penumpang
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - "Ojek, tarif terserah penumpang."
Kalimat tersebut tertera jelas di atas selembar kardus yang dipasangkan di motor Honda Beat berpelat nomor B 3157 EWO.
Kendaraan roda dua berwarna merah ini dimiliki pria 56 tahun, Mulyadi.
TribunJakarta.com menemui pria beruban ini di dekat halte TransJakarta Dukuh Atas, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, sekira pukul 14.10 WIB, Jumat (24/4/2020).
Saat itu, Mulyadi sedang duduk di atas trotoar jalan.
Dia mengenakan jaket, celana hitam, penutup hidung-mulut, sepatu, dan sarung tangan.
Mulyadi tampak berdua dengan seorang pemulung. Mereka tampak berbincang.
Kepada TribunJakarta.com, pria yang memiliki empat orang anak ini menjelaskan alasan mengapa tarif terserah penumpang.
"Karena sudah sepi banget, jadi saya inisiatif menulis tarif terserah penumpang," kata Mulyadi, saat diwawancarai, di lokasi.
"Tujuannya ya biar ada yang mau naik saya antarkan ke tempat tujuan mereka," lanjutnya.
Berapa pun nominal yang diberikan penumpangnya, Mulyadi mengatakan ikhlas.
"Mau Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, dan berapa saja saya terima," ucap Mulyadi.
Kendati begitu, Mulyani menyatakan tiada penumpang yang tega memberikan uang senilai Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, dan Rp 10 ribu.
Mulyani menyatakan, penulisan 'tarif terserah penumpang' ini diterapkan sejak dua hari lalu.