Pasutri Tewas di Bekasi

Geger Pasutri Tewas di Rumahnya, Warga Sempat Dibuat Kebingungan Karena Petugas Pakai APD

Dia sempat khawatir kabar simpang siur yang beredar di masyarakat terus bergulir dan membuat resah

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
TKP rumah penemuan jasad pasutri di Kampung Pedurenan, RT01/07, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. 

Ketua RT dan Linmas didampingi warga kemudian sama-sama mengecek kondisi dalam rumah, mereka langsung dikagetkan dengan penemuan jasad sang istri yang tergeletak di atas lantai ruang tamu.

Selanjutnya, warga juga menemukan jasad sang suami juga tergelatak di atas lantai ruang dapur.

Dari situ, ketua RT langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian dan jasad keduanya dievakuasi ke rumah sakit.

Langgeng (22), warga yang tinggal persis di depan rumah pasutri Karyadi dan Cristy mengaku, sempat mendengar suara keributan hebat di rumah tetangganya.

Suara itu terdengar cukup jelas di telinganya, dia masih ingat keributan antara suami dan istri tersebut terjadi malam hari.

Kira-kira sehabis azan magrib berkumandang, malam sebelum ditemukan tewas pada keesokan harinya.

"Habis magrib kira-kira saya dengar suara ribut-ribut, cuma waktu itu yang yang kedengaran cuma suara istrinya," kata Langgeng, Selasa, (28/4/2020).

Langgeng dan warga sekitar yang bermukim tidak jauh dari kediaman pasutri, mengaku sudah biasa mendengar suara keributan.

Bahkan suara cekcok malam itu dianggap tidak ada beda dengan keributan-keributan yang sudah pernah terjadi.

Kalimat umpatan hingga kata-kata cacian menjerumus kasar menurut Langgeng, sudah pasti terdengar dan keluar daru mulut sang istri.

"Pas sorenya masih keliatan beli gorengan berdua, tapi pas magrib udah berisik banget, istrinya nangis teriak-teriak kata-kata kasar," ungkapnya.

Langgeng menambahkan, sang suami selama ini ketika terdengar suara keributan lebih cenderung diam.

"Kalau suaminya jarang kedengeran suaranya, dia kebanyakan diam aja, suaminya lebih tua sekitar 50an umurnya kalau istrinya sekitar 40an tahun," ujarnya.

Meski kerap terdengar keributan, warga selama ini tidak pernah ada yang mengusik urusan rumah tangga pasutri tersebut.

Perbanyak 5 Amalan Ini di 10 Hari Pertama Bulan Ramadan, Penuh Curahan Rahmat

Berikut 5 Makanan untuk Sahur agar Kenyang Lebih Lama saat Puasa

5 Fakta Simpatisan Satgas Covid-19 Dikeroyok Kakak Beradik: Patah Tulang, Berawal dari Teriakan

Langgeng menuturkan, taraf keributan antara pasangan suami istri itu, sejauh yang dia tahu memang sebatas cekcok tidak pernah ada keributan sampai melakukan kekerasan fisik.

"Kalau ribut suara aja kedengeran, enggak ribut-ribut sampai kedengeran piring pecah, warga sini mau nyamperin enggak enak (ketika mendengar keributan) karena itukan urusan rumah tangga orang, kecuali kalau ada yang minta tolong baru warag beranikan," tegas dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved