Utang di 9 Aplikasi Pinjaman Online, Agus Nekat Siksa dan Rampok Nenek 78 Tahun: Saya Bunuh Kamu!
Pemuda bernama Agus Prayitno (28) melakukan tindakan keji terhadap nenek Suhartini (78) dan saudaranya Nani (65).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Pemuda bernama Agus Prayitno (28) melakukan tindakan keji terhadap nenek Suhartini (78) dan saudaranya Nani (65).
Agus tega menyiksa dan merampok Suhartini dikediamannya, di Jalan H Ir Djuanda, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, pada Minggu (12/5/2020).
Akibat tingkah tak manusiawi Agus nenek Suhartini mengalami luka lebam di wajah dan badannya.
TONTON JUGA
Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, Agus mengaku terpaksa melakukan tindakan lantaran terlilit utang pinjaman online.
"Sekitar Rp 9 juta utangnya di 5 aplikasi online," tutur Agus, dikutip dari Kompas.com pada Kamis (30/4/2020).
Setiap bulannya Agus harus menyicil uang tersebut sebesar Rp 1,5 juta, sementara ia belum mendapatkan pekerjaan tetap.
Sedang tindakan penganiayaan terhadap korban dilakukan lantaran Agus panik mendengar korban Suhartati berteriak minta tolong.
"Tadinya mau mencuri barang berharga yang lain tapi keburu kepergok korban, makanya yang kebawa cuman ponsel," ucap Agus.
• Zaskia Gotik Ogah Vicky Prasetyo Disamakan dengan Sirajuddin, Begini Reaksi Raffi Ahmad
TONTON JUGA
Semantara itu ditemui awak media di Mapolrestabes Bandung, Nani mengatakan saat kejadian yang ada di rumah hanya ia dan Suhartati.
Nani kemudian mengajak Suhartati untuk masuk ke dalam rumah namun nenek itu memilih di luar sambil menunggu depot isi ulang air milik keluarga tersebut.
"Saya ingetkan dia (Suhartati) untuk diam di dalam saja karena saya mau cuci piring dulu. Tapi dia katanya memilih di luar saja takut ada yang beli air," kata Nani.
Setelah Nani hendak mandi, tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara teriakan Suhartati minta tolong di sekitar dapur.
• Geram Lihat Komentar Negatif Soal Kamar Betrand Peto, Ruben Onsu Sontak Tunjukkan Kemewahannya
Sontak Nani keluar kamar mandi, namun nahas ia langsung dianiaya oleh Agus.
"Begitu saya keluar, saya dipukulin sama pelaku," kata Nani.
Nani dan Suharti mendapat perlakuan kekerasan dan ancaman.
Bahkan kepala Nani dibenturkan ke lantai hingga lehernya dicekik.
"Tapi alhamdulilah saya masih sehat, terus dia (pelaku) bilang, saya bunuh kamu," tuturnya.
• Nikahi Siri Zaskia Gotik, Tanggung Jawab Sirajuddin Mahmud ke Anaknya Dibongkar Mantan Istri: Ilang
Saat itu, Nani tak mengenali siapa pelakunya lantaran tertutup helm dan masker yang dikenakannya.
Setelah mengambil ponsel milik korban, pelaku langsung melarikan diri.
Mendapatkan laporan itu, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Bandung kemudian melakukan penyelidikan.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan mengatakan dugaan pelaku mengarah ke Agus dan rekannya Imam Sofyana (29).
Keduanya ditangkap pada Selasa (28/4/2020) sekitar pukul 17.40 WIB di Jalan PHH Mustofa.
• Kamar Betrand Peto Disebut Sama Seperti Milik Pembantu, Sarwendah Jelaskan Ini: Saya Risih Bacanya
"Karena melakukan perlawanan saat ditangkap, kami melakukan tindakan tegas terukur menembak kakinya," kata Ulung.
Dalam aksinya, pelaku curas ini menyamar dengan menutupi wajahnya dengan helm dan masker.
Mereka berpura-pura membeli air isi ulang di rumah korban dan mengambil barang korban.
"Namun aksinya ini ketahuan korban, sehingga melakukan kekerasan terhadap korban," kata Ulung.
Korban dan pelaku Agus ini sebetulnya saling mengenal, pasalnya pelaku pernah bekerja di rumah korban.
• Belikan Putranya yang Masih Bayi Mobil Mewah saat Ultah, Nikita Mirzani: Kalau Kepingin Pasti Kebeli
"Pada saat kejadian dia nggak kenal korbannya. Pas ditangkap dan dikembangkan penyidik ternyata pelaku pernah kerja di rumah korban," kata Ulung.
Di tengah pandemi ini, Ulung menyatakan akan menindak tegas siapa pun yang melakukan tindakan kejahatan jalanan.
"Kita tak ragu lakukan tindakan tegas terukur," tegasnya.
Nenek Jadi Korban Rampok di Surabaya
Nenek berusia 73 tahun diduga menjadi korban perampokan di sebuah rumah Jalan Ngagel Tama Utara Surabaya, Kamis (5/3/2020).
Perampok diduga berjumlah dua orang menyerang nenek yang dikenal warga dengan panggilan Emak.
Dikutip dari TribunJatim.com, nenek menderita luka gorok di leher dan dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Surabaya.
"Tahunya sudah bercucuran darah. Mulutnya sudah muntah darah," sebut Rokim salah satu warga sekitar.
Saat ini polisi terlihat berada di lokasi .
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran terlihat turun langsung mengidentifikasi di lokasi kejadian.
Teriakan Minta Tolong
Dugaan aksi perampokan tersebut menyebabkan seorang nenek bernama Zulvida (73) mengalami luka gorokan di leher.
Menurut keterangan warga, saat itu ia melihat korban berteriak minta tolong dengan mulut mengeluarkan darah dan kepala penuh darah di pertigaan jalan perumahan.
"Saat kejadian saya tidak tahu, tapi pas korban teriak itu saya lihat dan saya juga panggil sekuriti. Sampai akhirnya korban dibawa menantunya ke rumah sakit," sebut Rokim, salah satu warga sekitar.
Lebih lanjut, Rokim mendapat informasi dari Lila pembantu korban yang menyebut jika sebelum kejadian pelaku sempat bertanya alamat kepadanya.
"Saat itu Lila (pembantu korban) itu keluar rumah sama cucu korban yang kecil. Terus ada laki-laki itu tanya alamat nomor 16, padahal kan rumah nomor 16 itu di depannya. Dikasih tunjuk sama pembantu korban. Karena tidak curiga, pembantu korban langsung pergi kerumah anak korban yang ada di depan. Pas ditinggal itu tahu-tahu kejadian," terang Rokim.
Saat ini, polsek Gubeng dibackup Satreskrim Polrestabes Surabaya tengah mendalami kasus dugaan perampokan itu.
Rumah Kosong

Sebuah rumah di Surabaya diduga menjadi sasaran aksi perampokan.
Perampokan rumah di Jalan Ngagel Tama Utara II nomor 17 Surabaya menyebabkan seorang nenek bernama Zulvida (73) mengalami luka gorokan di leher.
Berdasarakan informasi Ketua RT setempat, Farid Abuzal, rumah lantai 2 berwarna biru yang diduga disatroni perampok itu kerap kosong.
Sebab korban sebenarnya tinggal di Kalibokor Selatan 134, bersama anak dan menantunya.
Rumah yang biasa ditinggali korban itu hanya berjarak sekitar 50 meter dari rumah tempat kejadian.
"Tinggalnya di depan. Jadi rumah yang di gang II itu sering kosong. Hanya sesekali korban datang ke rumah tersebut," kata Farid.
Informsai yang didapat Farid, pelaku diduga beraksi seorang diri setelah sempat menanyakan alamat rumah lain kepada pembantu korban di depan rumah.
"Pelaku memakai motor matic, jaket merah helm hitam," sebutnya.
Aksi dugaan perampokan itu terjadi, Kamis (5/3/2020) sekitar pukul 12.40 WIB.
Terekam CCTV

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran menyebut telah mengidentifikasi pelaku kasus nenek dirampok di rumahnya di Jalan Ngagel Tama Utara II Surabaya, Kamis (5/3/2020) sekitar pukul 12.40 WIB.
"Kami periksa CCTV di sekitar lokasi, pelaku mengenakan jaket merah dan motor, untuk jumlahnya saat ini masih satu orang. Namun masih kami dalami," sebut Sudamiran, Kamis (5/3/2020) di lokasi.
Sudamiran menegaskan telah menerjunkan dua unit yakni Jatanras dan Satreskrim untuk membackup unit reskrim Polsek Gubeng mengejar pelakunya.
Disinggung terkait luka korban, Sudamiran belum dapat memastikan.
"Untuk korban lukanya masih kami tunggu hasil pemeriksaan dokter. Tapi informasi digorok senjata tajam itu tidak benar," tambahnya.
Selain itu, polisi juga masih memastikan barang berharga yang hilang dari rumah korban yang diduga dirampok itu.
"Kami masih mendalami lebih lanjut untuk barang berharga yang hilang. Saat ini korban masih fokus menjalani perawatan,"tandas Sudamiran.
• Buntut Demo Buruh di Tangerang Ricuh, Polisi Tangkap Empat Tersangka
• Penjualan Tisu Basah Meningkat Terkait Virus Corona: Ternyata Cuma Bersihkan Bagian Ini
Sebelumnya, Lila pembantu korban Zulvida (73) yang alami luka parah di bagian kepala dalam kasus nenek dirampok di rumahnya, menceritakan kejadian yang menimpa majikannya itu kepada warga.
Salah satu warga yang mendengar cerita Lila mengatakan jika korban sempat berusaha menutup pintu setelah pelaku berusaha masuk.
Karena usia yang renta, korban akhirnya kalah dan dihajar pelaku dengan membenturkan kepala korban beberapa kali ke lantai serta diinjak.
"Korban kan sudah tua, jadi kalah tenaga begitu. Terus setelah dihajar itu di meja ada tas sama dompet dan dibawa sama pelaku," kata Sulwati warga setempat.
Setelah kabur, korban kemudian bangkit dan minta tolong ke warga sekitar.
"Katanya juga bawa pisau pelakunya. Tapi kita belum tahu lukanya benturan atau kena sajam. Yang pasti tadi keluar itu sudah mulutnya keluar darah banyak. Itu wajahnya penuh darah sama gigi palsunya copot," tambahnya. (TribunJatim.com)