Masker Medis dan Hand Sanitizer: Dulu Diburu Kini Sepi Pembeli, Ini Curhat Pedagang di Bekasi
Pandemi Covid-19 membuat warga sempat memburu masker medis. Namun, kini masker medis tak diminati. Ini curhat pedagang di Bekasi.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Pandemi Covid-19 membuat warga sempat memburu masker medis.
Pasalnya, penyebaran virus corona salah satunya melalui saluran pernapasan dan mulut.
Harga masker medis pun sempat meroket tajam.
Namun, kini masker medis mulai sepi peminat seiring pemerintah menggaungkan pemakaian masker kain.
Harga eceran di toko-toko penjualan masker mulai mengalami penurunan.
Sepi Pembeli
Contohnya di Kota Bekasi, sejumlah toko di kawasan Jalan Mayor Oking, Pasar Proyek, Bekasi Timur merasakan penurunan minat pembeli masker medis belakangan ini.
"Udah mulai turun sekarang, orang enggak terlalu nyari masker (medis), karena udah banyak masker kain," kata Mansur pemilik Toko Obat Rizki, Jumat, (1/4/2020).
Terkait penurunan harga masker medis, di toko miliknya harga eceran dijual Rp 30.000 per lima lembar.
Harga itu mengalami penurunan dari yang sebelumnya dijual Rp 40.000 per lima lembar.

"Ini udah turun, tadinya kalau diitung satuan Rp 8.000 per lembarnya, sekarang ken Rp 6.000 per lembar ya pelan-pelan deh turunnya," ungkap Mansur.
Adapun untuk harga satu kotak masker medis isi 50 lembar, hingga saat ini masih berada di kisaran Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu.
"Satu kotaknya Rp 250 ribu, ada yang Rp260 ribu ada yang Rp300 ribu," ujarnya.
Mansur tidak menapik, keberadaan masker kain yang belakangan ini gencar disarankan agar digunakan warga mempengaruhi minat pembeli masker medis.
"Pembelinya udah berkurang, biasanya setiap hari ada yang keluar (laku) tapi ini udah dua hari enggak ada yang keluar," ucapnya.