Ramadan 2020

Melakukan Masturbasi Sebelum Puasa untuk Meredam Hawa Nafsu, Bagaimana Hukumnya? Ini Kata Buya Yahya

Bagaimana jika masturbasi dilakukan untuk melampiaskan hawa nafsu agar tidak mengganggu ketika ia menjalankan puasa keesokan harinya? simak ulasannya

Penulis: Muji Lestari | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Tangkapan Layar YouTube/Al-Bahjah TV
Buya Yahya 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna.

Manusia diciptakan dengan memiliki hawa nafsu di dalamnya.

Kadang kala hawa nafsu tersebut muncul dan sulit dikendalikan, hingga akhirnya manusia itu pun terjerumus untuk mengikuti hawa nafsunya.

Di bulan Ramadan, umat muslim diwajibakan berpuasa dan menahan hawa nafsu.

Namun terkadang masih ada saja beberapa orang yang tak dapat membendung hawa nafsunya sehingga melakukan hal-hal yang tidak diperbolehkan.

Salah satu contohnya adalah masturbasi.

Melansir tanyang YouTube Al-Bahjah Tv yang diunggah (1/5/2020), seorang jemaah bertanya terkait masturbasi yang dilakukan sebelum berpuasa.

Jemaah yang menyebut dirinya Hamba Allah tersebut menanyakan, bagaimana jika masturbasi itu dilakukan untuk melampiaskan hawa nafsu agar tidak mengganggu ketika ia menjalankan puasa keesokan harinya.

"Saya tidak kuat untuk menahan hawa nafsu untuk onani (masturbasi) agar besok seterusnya saat puasa, tidak ada lagi hawa nafsu. Jadi saya harus bagaimana Buya?"

Amalkan Doa Ini di 10 Hari Kedua Bulan Ramadan, Hari Dimana Pintu Maaf Dibuka Seluas-luasnya

"Saya memutuskan itu agar besok seterusnya, saat berpuasa tidak lagi kepikiran untuk onani, saya harus bagaimana Buya?" tanya orang tersebut.

Dalam tayangan yang sama, Buya Yahya mengatakan bahwa hawa nafsu tersebut tidak seharusnya dituruti.

"Ketahuilah bahwa yang namanya hawa nafsu itu malah enggak bisa dituruti," ujar Buya.

Buya Yahya melanjutkan, apabila hawa nafsu dituruti maka ia akan bertambah dan berlipat terus menerus.

"Kalau dituruti maka dia akan nambah," katanya.

Ilustrasi Puasa
Ilustrasi Puasa (makassar.tribunnews.com)

Buaya mengungkapkan cara terbaik untuk menangani hawa nafsu yakni melawannya.

"Satu-satunya cara hawa nafsu itu dilawan," ujar Buya.

Apabila orang tersebut membatalkan puasa hanya demi menuruti hawa nafsu dengan alasan agar hawa nafsunya reda, Buya mengungkapkan bahwa itu adalah hal yang sia-sia.

"Dia membatalkan puasa untuk melakukan keharaman yang membatalkannya (onani),"

"Besok, setannya berbisik lagi kayak kemarin lagi, terus akan berkembang," terang Buya Yahya.

Bolehkah Memberikan Zakat Kepada Saudara atau Kerabat? Begini Kata Buya Yahya

Buya Yahya mengatakan, bukan seperti itu cara mengendalikan hawa nafsu.

"Bukan seperti itu," kata Buya.

Buya Yahya mengatakan harus tetap mengusakan tetap menjalankan puasa.

Sebab jika hawa nafsu terus dituruti maka tidak akan berujung.

"Usahakan puasa, bahkan puasa yang takut pada Allah, sering baca Alquran, jawa wudhu dan seterusnya," kata Buya.

Ilustrasi Masturbasi TRIBUNJAMBI.COM/NET
Ilustrasi Masturbasi TRIBUNJAMBI.COM/NET (Tribun Jambi/Net)

"Jadi jangan, kalau seperti itu malah enggak akan beres," lanjutnya.

Bahkan apabila hawa nafsu tersebut terus menerus dituruti, ia akan menyusul hingga tua nanti.

Tak hanya itu, hawa nafsu juga akan merusak diri orang tersebut.

"Karena hawa nafsunya dituruti, kalau hawa nafsu dituruti, sampai tua pun dia akan nyusul,"

"Terus dia (hawa nafsu) akan merusak," terang Buya Yahya.

Apa Hukum Salat Tarawih Berjamaah Lewat Video Live Streaming? Ibadahnya Sah? Ini Kata Buya Yahya

Namun apabila kita berusaha melawan hawa nafsu tersebut, hawa nafsu itu akan melemah dan hilang dengan sendirinya.

"Tapi kalau sudah dilawan, enggak bisa. Nanti lemah sendiri, hawa nafsu bosan enggak akan menggoda anda," kata Buya.

Lain halnya jika hal tersebut berurusan dengan syahwat.

Satu-satunya cara halal untuk menuntaskan syahwat adalah menikah.

Sahkah Puasa Jika Kita Tidur Sepanjang Hari? Simak Penjelasan Buya Yahya

"Kalau urusannya syahwat anda yang bergolak, ada pintu halal yaitu menikah," ujar Buya.

Buya mengatakan, menikah itu sesungguhnya mudah.

"Mudah menikah itu," kata Buya.

Yang menyulitkan adalah, kata Buya, cara berpikir seseorang tentang pernikahan itu sendiri.

"Yang repot adalah cara berpikir tentang pernikahan, itulah yang mempersulit pernikahan," ujarnya.

SIMAK VIDEONYA:

(TribunJakarta/Muji Lestari)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved