Antisipasi Virus Corona di DKI
Pemprov DKI Jakarta Potong Subsidi Untuk MRT, LRT dan TransJakarta: Dialihkan ke Penanganan Covid-19
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengusulkan anggaran belanja subsidi beberapa sektor termasuk untuk sektor transportasi dipangkas.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengusulkan anggaran belanja subsidi beberapa sektor termasuk untuk sektor transportasi dipangkas.
Hal ini diusulkan lantaran anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) secara keseluruhan ikut dipangkas.
Semula Rp 87,95 triliun, kini menjadi Rp 47,18 triliun (turun 53,65 persen).
Pemotongan subsidi ini dibahas saat rapat pembahasan penyesuaian APBD 2020, kemarin (5/5/2020).
Dalam pemaparannya kepada pimpinan DPRD DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mereduksi subsidi PT MRT Jakarta, PT LRT Jakarta, dan PT TransJakarta.
• Pemprov DKI Jakarta Sebut 80 Ribuan Warga Ikuti Rapid Test: 3.117 Positif Covid-19
"Subsidi transport (LRT, MRT, dan TransJakarta dikurangi 50 persen," tercatat pada poin dua, dalam dokumen yang diterima Wartawan, Rabu (6/5/2020).
Masih dalam dokumen tersebut, rincian subsidi PT MRT Jakarta merosot dari Rp 825 miliar menjadi Rp 412,5 miliar.
Untuk subsidi PT LRT Jakarta menurun dari Rp 439,62 miliar menjadi Rp 219,81 miliar.
Teruntuk subsidi PT TransJakarta pun ikut terjun dari Rp 3,29 triliun menjadi Rp 1,97 triliun.
Pemprov DKI pun merasionalisasi subsidi pangan dari Rp 1,01 triliun, dikurangi 50 persen sehingga totalnya Rp 568,86 miliar.
Untuk subsidi septic tank senilai Rp 10 miliar (dikurangi 100 persen).
Total belanja subsidi yang semula ditetapkan dalam APBD 2020 yakni senilai Rp 5,57 triliun, kini diusulkan menjadi Rp 3,17 triliun.
Total nilai yang dirasionalisasikan senilai Rp 2,4 triliun.
Mengingat realisasi anggaran hingga 14 April 2020 telah mencapai Rp 783,03 miliar.