Virus Corona di Indonesia

Gagal Panen dan Ternak Tak Laku Akibat Terdampak Covid-19, Warga di NTT Terpaksa Makan Ubi Beracun

Demi mengisi perut yang kosong, warga Desa Woeda terpaksa memakan ubi hutan yang beracun.

(Kompas.com/Nansianus Taris)
Warga Desa Woedoa, Nagekeo, mengumpulkan ubi hutan pada siang hari. Ubi itu diolah agar bisa dimakan warga sebagai pengganti beras dan jagung. 

Sekitar pukul 03.00 WIB, seorang pemulung bertubuh kurus bernama Sumardi (41) terciduk warga yang tengah ronda, mencuri padi di sawah.

Kepada Kompas.com Kapolsek Kebakkramat, AKP Agus Raino mengatakan Sumardi menyembunyikan padi hasil curian di keranjang motor bututnya.

TONTON JUGA

Keranjang atau bronjongan tersebut biasanya ia isi dengan barang rongsokan, yang kini sulit didapatkan karena perkampungan banyak yang tutup di tengah pandemic virus corona.

"Aksi pelaku (Sumardi) sudah dicurigai warga yang melaksanakan ronda malam. Pelaku dihentikan dan diperiksa isi bronjong tersebut ternyata berisi padi yang baru saja dipetik atau dipotong karena masih basah," kata Agus Raino.

Warga yang kesal dengan tingkah Sumardi, membawanya ke Balai Desa Kaliwuluh untuk diserahkan ke Polsek Kebakkramat.

Saat ditanya polisi, Sumardi mengaku terpaksa mencuri padi di persawahan bukan untuk dijual, tetapi untuk mencukupi kebutuhan makan keluarga.

Najwa Sebut Terawan Diminta Mundur, Jokowi Ungkap Kerja Keras Sang Menkes: Tak Ada yang Sempurna

TONTON JUGA

Kasat Reskrim Polres Karanganganyar AKP Ismanto Yuwono mengatakan, sebagai kepala keluarga, Sumardi harus memberi makan dua orang mertua, seorang istri, dan dua orang anak.

Anak bungsunya masih berusia tiga tahun.

Ismanto mengatakan Surmadi sebenarnya menderita penyakit asma, namun ia harus tetap bekerja jika tidak keluarganya akan kelaparan.

"Tidak ada yang bekerja selain dia (Sumardi). Dia juga punya penyakit asma. Jadi, meskipun dia sakit kalau tidak mencari rongsok keluarganya tidak makan," kata Ismanto dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

Jokowi Tegas Sebut Mudik dan Pulang Kampung Beda, Najwa Shihab Mengkritik saat Dengar Penjelasannya

Sumardi pun tidak ditahan, warga Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini dibebaskan.

Sumardi juga mendapat bantuan paket sembilan bahan pokok (sembako) dari Polres Karanganyar berupa beras 10 kilogram, susu formula untuk balita, minyak goreng, biskuit, dan mi instan.

Sumardi Sering Pulang Mulung dengan Tangan Kosong

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved