Virus Corona di Indonesia
Gagal Panen dan Ternak Tak Laku Akibat Terdampak Covid-19, Warga di NTT Terpaksa Makan Ubi Beracun
Demi mengisi perut yang kosong, warga Desa Woeda terpaksa memakan ubi hutan yang beracun.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
Sebagai seorang pemulung, penghasilan Sumardi tidak menentu.
Apalagi di tengah pandemi wabah virus corona atau Covid-19.
• Yasonna Minta Napi Asimilasi Tak Disalahkan Soal Maraknya Kejahatan, Hotman Paris: Ngomong Apa Sih
Gang-gang masuk perkampungan ditutup sehingga tidak bisa mencari rosokan.
Sebelum pandemi corona, lanjut Isman, penghasilan Sumardi dari menjual rosok rata-rata mendapat Rp 40.000 - Rp 50.000 per hari.
Uang itu hanya cukup untuk membeli beras dan susu untuk anaknya yang masih kecil.
Sejak pandemi corona, penghasilan Sumardi turun drastis.
• Yuli Wafat Diisukan Karena Kelaparan 2 Hari Tak Makan, Kebaikannya di Saat Terakhir Dibocorkan Adik
Sehari paling hanya mendapat Rp 20.000. Bahkan, tidak sama sekali.
Sumardi dan keluarga hanya makan nasi putih dan lauk berupa sambal korek.
"Ketika masuk kampung semua ditutup. Jadi tidak bisa cari rosok. Saat ini penghasilan dia maksimal Rp 20.000 per hari. Itupun kadang dapat, kadang tidak," tuturnya.
Curi Tabung Gas Karena Anak dan Istri Kelaparan, Bapak di Bogor Babak Belur hingga Tak Berani Pulang
Perut anak dan istrinya melilit menahan lapar, membuat seorang pria bernama Oma (30) berbuat nekat.
Warga Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu mencuri tabung gas di sebuah warung kelontong.
Kepada wartawan Kompas.com, Oma menceritakan kronologi peristiwa mengiris hati tersebut.
TONTON JUGA
Oma mengaku sebelumnya ia adalah karyawan di salah satu pabrik sandal.
Namun pabrik tempat Oma mengantungkan nasib gulung tikar, akibat aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terkait virus corona atau Covid-19.
Tak punya uang untuk menutupi kebutuhan hidup, akhirnya niat untuk mencuri timbul dalam hati Oma.
Oma yang baru pertama kali mencuri itu terpergok pemilik warung saat sedang mengambil tabung gas.
Pemilik warung itu pun berteriak meminta tolong kepada warga sehingga membuat Oma tak bisa melarikan diri.
• Ibu Muda di Cianjur Meninggal Karena Corona Setelah Melahirkan, Bayi Kembarnya Alami Nasib Tragis
TONTON JUGA
Akibatnya, ia terkepung kemudian dihakimi massa hingga babak belur di lokasi.
Pelaku langsung dibawa ke Polsek Tamansari beserta barang bukti.
"Sebenarnya saya enggak mau (nyuri) tapi kasihan sama anak istri belum makan. Anak ada empat," kata dia kepada wartawan.
Oma mengungkapkan, sebelum mencuri tabung gas ia sempat bertengkar hebat dan diusir dari rumah oleh istrinya, Jumat 17 April 2020.
• Ibu di Cianjur Wafat Terinfeksi Corona Sesaat Setelah Lahiran, Nasib Bayi Kembarnya Mengiris Hati
Tak tahan dengan ocehan istri dan tangisan sang anak membuatnya putus asa.
"Awalnya bertengkar sama istri gara-gara disuruh cari uang kalau enggak pulangnya dimarahin terus, akhirnya terpaksa ngambil tapi saya sempat ragu juga waktu itu. Ngambil enggak ngambil enggak, akhirnya ngambil dan ini baru pertama kali," ungkapnya.
"Tiga minggu enggak kerja pabrik tutup karena virus (corona) itu jadi terpaksa (mencuri) juga dan tabung gas sudah dibalikin lagi, saya sempat lari waktu itu karena terpojok akhirnya ditangkap dan dipukulin massa," imbuhnya.
Oma mengaku sampai hari ini tidak berani pulang menemui istri dan empat anaknya di Kecamatan Tamansari, karena belum memiliki uang.
• Pajang Foto Vanessa Angel Pakai Lingerie, Bibi Ungkap Kesulitan Ekonomi: Ada Aja Temen yang Berbagi
Dia pun terpaksa harus tinggal bersama orangtuanya di Kecamatan Cijeruk.
Polisi Lakukan Pengecekan
Kapolsek Tamansari Ipda Kusnadi membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Kampung Cimanglit, RT 004/RW 001, Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (17/4/2020).
Kusnadi mengatakan bahwa pria tersebut tinggal bersama istri dan empat anaknya.
Kondisi kesulitan ekonomi dan kebutuhan hidup memaksanya untuk pertama kali mencuri.
• 40 Ucapan Sambut Ramadhan 1441 H, Pas Dikirim untuk Keluarga yang Tak Bisa Mudik Karena Corona
Awalnya, lanjut dia, polsek mendapat laporan pencurian kemudian memerintahkan untuk mengecek kediaman pria tersebut dan mencari tahu kondisi sebenarnya.
Setelah diperiksa, keterangan pria tersebut ternyata benar adanya hingga akhirnya polisi memanggil kedua orangtua pelaku.
"Iya benar (pencurian) tapi itu sudah diserahkan ke keluarganya. Latar belakang kasus ini setelah kita periksa si pelaku lapar setelah di PHK karena corona dan bingung mau cari makan ke mana," ujar dia.
Namun, saat akhirnya tertangkap dan ketahuan mencuri, pria tersebut dimaafkan oleh korban dan bahkan diberi bantuan.
Menurutnya, korban atas nama Kokom merasa iba melihat seorang bapak-bapak mencuri karena lapar, bahkan ia tak tega memperkarakan ke pihak kepolisian.
• Bisnis Terdampak Corona, Ruben Onsu Ungkap Keuangan Keluarga: Sampai Betrand dan Thalia Kuliah Aman
"Secara persuasif kita panggil keluarganya karena pelaku ini kan baru di PHK juga. Jadi akhirnya ada kesepakatan antara korban dan pelaku ini. Korban (Kokom) bahkan ngasih sembako karena merasa iba melihat pelaku ini di PHK, jadi enggak diperpanjang lagi kasusnya dan sudah selesai, pelaku juga udah aman di rumah ibunya," bebernya