Virus Corona di Indonesia
Tak Sesuai Rapat Bareng Jokowi, Anies Ditegur Keras Menteri Muhadjir Soal Bansos
Menteri Jokowi menegur keras Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait data bantuan sosial bagi warga miskin terdampak pandemi Covid-19 di Jakarta.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Menteri Jokowi menegur keras Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait data bantuan sosial bagi warga miskin terdampak Covid-19 di Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengaku blak-blakan yang menegur Anies, bahkan sempat bersitegang.
Menurut Muhadjir, pihaknya sekarang sedang tarik-menarik untuk mencocokkan data penerima bansos dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Bahkan, kemarin saya dengan Gubernur agak tegang, agak saya tegur keras Pak Gubernur (DKI)," ujar Muhadjir dalam sebuah diskusi virtual pada Rabu (6/5/2020).
Mulanya, beberapa waktu lalu Presiden Jokowi memimpin rapat kabinet terbatas virtual bersama sejumlah kepala daerah.
Dalam rapat tersebut, Anies melaporkan data warga miskin terbaru di DKI Jakarta mencapai 3,6 juta orang.
Saat itu Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan mengurus bansos bagi 1,1 juta warga di wilayahnya. Sedangkan 2,5 juta orang sisanya akan mendapatkan bansos dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.
Muhadjir memastikan telah berkomitmen dengan kesepakatan tersebut.
Kemensos sendiri telah mengecek 2,5 juta orang miskin di DKI Jakarta. Setelah proses verifikasi, mereka terdiri dari 1,3 juta kepala keluarga (KK).
Setelah itu, bansos yang didistribusikan pertama adalah dari Pemprov DKI. Pada momen inilah Muhadjir merasa ada yang tidak beres.
"Di lapangan, ternyata Pak Gubernur menyampaikan bahwa bantuan itu (bantuan dari DKI) sekadar untuk mengisi kekosongan sebelum pemerintah pusat mengisi," kata Muhadjir.
Padahal tidak demikian sebagaimana kesepakatan rapat beberapa hari lalu bersama Presiden Jokowi.
Diketahui, dalam rapat kabinet terbatas Kemensos dan Pemprov DKI memiliki target masing-masing. Bukan salah satu mengisi kekosongan yang lainnya sebagaimana diungkapkan Anies Baswedan.
Melihat kesepakatan di rapat berbeda dengan kenyataan di lapangan, Muhadjir menegur keras Anies.
"Pak Gubernur, kan itu ada kesepakatan di rapat kabinet tidak begitu (bukannya mengisi kekosongan)," kata Muhadjir menirukan ucapannya kepada Anies.