Imbas Corona Stok Darah Menipis
Tambah Stok Darah di Tengah Pandemi, Pemkot Jakut Targetkan Ribuan Pendonor dari 31 Kelurahan
"Jadi di setiap kelurahan, kegiatan donor darah ini akan menargetkan 50 pendonor," kata Ali dalam keterangan tertulisnya
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Pemerintah Kota Jakarta Utara bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara menggelar donor darah sukarela di 31 kelurahan.
Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, gerakan donor darah sukarela di 31 kelurahan ini dijalankan atas kondisi minimnya stok darah di PMI Jakarta Utara imbas pandemi Covid-19.
Hal itu turut terjadi lantaran berbagai kegiatan donor darah baik yang dilakukan individu, instansi maupun komunitas batal karena adanya pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terkait pencegahan penyebaran Covid-19.
Ali menuturkan bahwa di setiap kelurahan ditargetkan adanya 50 pendonor darah.
Itu berarti, ditargetkan sekitar 1.500 pendonor dari 31 kelurahan.
"Jadi di setiap kelurahan, kegiatan donor darah ini akan menargetkan 50 pendonor," kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/5/2020).
Ali menuturkan, apabila masyarakat tidak sempat melakukannya di kelurahan, masyarakat bisa datang ke markas PMI Jakarta Utara.
Markas PMI Jakarta Utara sendiri berada di Jalan Plumpang Semper Nomor 54, RT01/04 Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.
"Kegiatan donor darah ini sekaligus memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut mendonorkan darahnya. Bisa juga datang ke Markas PMI Jakarta Utara secara mandiri," jelasnya.
Ali pun berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat menambah stok darah di PMI Jakarta Utara. Sehingga kebutuhan darah bagi pasien dapat terpenuhi di masa pandemi ini.
Sebelumnya, Plt Ketua PMI DKI Jakarta H. Muhammad Muas mengungkap bahwa sebelum pandemi, PMI DKI Jakarta biasanya mendapatkan donor 1.700 stok kantong darah per hari.
Kini, selama masa pandemi, jumlahnya hanya 300 kantong per hari.
"Kita berada dalam kesulitan stok darah di DKI ini. Biasanya kita terima 1.700 kantong darah setiap hari, sekarang hanya mampu 300 kantong darah," kata Muas saat ditemui di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/5/2020).
Muas mengaku bersyukur apabila ada masyarakat yang masih bersedia mendonorkan darah mereka.
Bantuan darah dari para pendonor sangat diharapkan lantaran kenyataannya masih banyak pasien-pasien di rumah sakit yang membutuhkan darah.
"Karena Problemnya di DKI selain Covid-19 ada leukimia dan lain sebagainya yang membutuhkan darah," ucap Muas.
Caption: Ilustrasi stok darah.