Penusuk Wanita Muda Ditangkap

Disindir Tak Punya Uang, Konong Tusuk Teman Kencan 12 Kali Usai Lampiaskan Hasrat Seksual

Kesal disindir tak punya uang untuk melampiaskan hasrat seksualnya, Muhajirin alias Konong (22) nekat menikam E (19) berulang kali

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi Polsek Tamansari
Konong saat digiring bersama IR di Mapolsek Metro Tamansari, Jakarta Barat 

"Nih uang Rp 600 ribu, gue tepatin janji gue," mungkin begitu kira-kira ucapan yang disampaikan Konong kepada E (19) sang wanita, bila mengacu pada penjelasan Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Abdul Ghafur.

Hari ini di kantornya, melalui telekonpers, Ghafur menjelaskan terkait kronologi kasus ini.

Mulai dari perkenalan antara korban dan pelaku dari aplikasi Michat hingga terjadinya penganiayaan yang mengakibatkan E mengalami 12 luka tusukan.

Namun, sebelum aksi berdarah itu, terkait keberadaan Konong dan E di dalam satu kamar, karena telah ada kesepakatan kencan satu malam seharga Rp 600 ribu.

"Saat datang pelaku bilang (alasan telat) nunggu uang, uangnya terlambat. Jadi pertama bertemu, yang pertama diserahkan uangnya Rp 600 ribu," tutur Ghafur, Jumat (8/5/2020).

Sebelumnya, E memang sudah kesal terhadap Konong lantaran pria itu tak kunjung datang melewati waktu yang disepakati.

E telah tiba sejak Sabtu malam Pukul 23.00 WIB, namun Konong baru tiba tiga jam kemudian. Itu pun setelah E menyindir isi kantong Konong melalui pesan singkat.

"Karena tadinya korban awal janjian jam 11 namun pelaku tidak datang. Jadi korban agak kesal. Sehingga timbullah perkataan tidak baik dari korban "Ada uang enggak sih, kalau enggak uang yaudah"," kata Ghafur.

Aksi penganiayaan dengan pisau lipat yang dibawa Konong dilakukannya setelah dia puas melampiaskan hasrat seksualnya terhadap E.

Awalnya, Konong mencekik E, namun karena korban melawan, emosi Konong semakin menjadi.

Ia pun mengambil pisau lipat dari balik bajunya yang ia letakan di samping kasur untuk menghabisi E.

Alhasil, sebanyak 12 tusukan serta darah yang memenuhi seisi kamar menjadi bukti kekejian Konong.

Pisau lipat itu pun dibiarkan menancap di leher belakang E saat Konong pergi meninggalkan kamar dengan membawa uang, ponsel dan cincin E.

"Pelaku juga sempat mencoba mencekoki obat warna hijau ke dalam mulut korban," kata Ghafur.

Beruntung, meski bersimbah darah dengan sejumlah luka tusuk, nyawa E masih tertolong. (TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved