VIrus Corona di Indonesia
Fakta-fakta 11 Penumpang di Bandara Soekaro-Hatta Positif Covid-19, Penumpang Membludak Sebelumnya
11 penumpang tersebut adalah dari rute penerbangan internasional. 11 penumpang yang positif Covid-19 kini ditempatkan di Wisma Atlet Kemayoran.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Penerbangan Indonesia dikagetkan mengenai adanya 11 penumpang pesawat yang positif terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.
11 penumpang tersebut adalah dari rute penerbangan internasional. 11 penumpang yang positif Covid-19 kini ditempatkan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
1. Pernyataan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta membenarkan mengenai 11 penumpang yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut.
“Iya benar positif Covid-19,” kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maruf kepada TribunJakarta.com, Jumat (8/5/2020).
2. ABK kapal dari Italia
11 penumpang yang positif tersebut merupakan Anak Buah Kapal (ABK) dari Italia berkebangsaan Indonesia.
Saat ketahuan, ke 11 penumpang tersebut langsung diberikan pemeriksaan tambahan di Bandara Soekarno-Hatta.
Seperti wawancara penyelidikan epidemiologi, pengamatan tanda gejala, pemeriksaan suhu, dan rapid test.
Anas mengatakan kalau mereka sudah dirujuk dan dibawa ke Wisma Atlet untuk mendapatkan perawatan khusus pasien Covid-19.
“Datang kemarin dan langsung dibawa ke Wisma Atlet,” ucap Anas.
3. Bandara Soekarno-Hatta mendadak membludak
Diketahui kondisi Bandara Soetta mendadak membludak penumpang tersebut terjadi kemarin, Kamis (7/7/2020).
Terkait Bandara Soetta ramai kedatangan penumpang dijelaskan Kepala Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta, Anas Maruf.
Menurutnya penumpang yang menumpuk itu merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru saja tiba dari luar negeri.
"Kejadian penumpukan penumpang pada saat hampir bersamaan tiba 4 pesawat dengan total 579 orang," ujar Anas kepada Warta Kota, Jumat (8/5/2020).
Keempat pesawat itu di antaranya pesawat charter dari Italia mengangkut 341 penumpang.
Mereka diketahui Anak Buah Kapal (ABK).
Di mana 71 orang lainnya lanjut terbang ke Denpasar dengan menggunakan pesawat yang sama.
"Kemudian maskapai GA dari Singapura membawa 62 penumpang," ucapnya.
Ada pula maskapai GA yang membawa 116 orang dari Kuala Lumpur dan QR membawa 60 orang SBK dari Qatar.
"Semua dilakukan pemeriksaan kesehatan tambahan jadinya terjadi penumpukan penumpang," kata Anas.
Seperti wawancara penyelidikan epidemiologi, pengamatan tanda gejala, pemeriksaan suhu dan rapid tes. Untuk ABK semua dilakukan tes cepat.
"Sedangkan untuk penumpang lainnya secara selektif. Proses pemeriksaan tambahan ini memang memerlukan waktu sehingga terjadi antrean penumpang," ungkapnya.
4. Penjelasan Kemenhub
Penumpukan penumpang terjadi Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Hari ini, Kamis (7/5/2020) merupakan hari pertama diberlakukan kelonggaran penggunaan transportasi umum.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun, minta PT Angkasa Pura 2 (AP2) dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) lebih antisipatif terhadap jadwal kedatangan penumpang di bandar udara.
Sehingga selalu siap dalam menerapkan protokol kesehatan terkait dengan penanganan Covid-19 pada pelayanan di Bandar Udara.
Hal ini disampaikan terkait dengan adanya kejadian penumpukan penumpang penerbangan internasional yang tiba hampir bersamaan di terminal 3 Soekarno Hatta pada hari ini, Kamis 7 Mei 2020 siang hingga sore hari.
“Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan no 18 tahun 2020, diwajibkan kepada seluruh operator bandara untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat termasuk dengan mengatur jaga jarak penumpang baik di saat keberangkatan maupun kedatangan di semua lokasi di bandara.
Sebelumnya kami juga telah mengingatkan agar KKP yang berada di bawah Kementerian Kesehatan memberikan layanan yang lebih baik kepada para penumpang agar tidak terjadi antrian panjang," kata Novie Riyanto, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub dalam siaran tertulisnya, Kamis (7/5/2020).
Tercatat ada lebih dari 400 orang penumpang WNI yang sebagian besar adalah Pekerja Migran Indonesia.
Yang tiba hampir bersamaan menggunakan empat maskapai yang berbeda.
Mereka harus melewati proses protokol kesehatan berupa pengecekan Healt Alert Card, pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan saturasi oksigen, wawancara per penumpang dan rapid test untuk WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal.
Prosesnya memakan waktu yang tidak sebentar sehingga terjadi antrian panjang yang menyebabkan penumpukan orang di beberapa titik.
“KKP harus lebih cepat memberikan pelayanan dengan menambah lebih banyak sumber daya manusia di bandara, dan juga harus lebih baik dalam memberikan penjelasan tentang proses pengecekan kesehatan kepada seluruh penumpang.
Pihak AP2 juga harus lebih baik lagi dalam mengatur dan mengawasi penerapan jaga jarak di bandara, agar tidak terjadi lagi penumpukan yang justru tidak selaras dengan protocol kesehatan," tambah Novie.
• 1 Buron Pembakar Transgender Mira Ditangkap: Selalu Berpindah, Kapolres Ungkap Peran Pelaku
• Kronologi Bandara Soekarno-Hatta Mendadak Ramai hingga Ditemukan 11 Penumpang Positif Covid-19
• 14 ABK Kapal Long Xing 629 China Tiba di Bandara Soekarno-Hatta
Saat rilis ini diterbitkan kondisi terminal 3 Bandara Soekarno Hatta sudah kembali normal dan kedatangan penumpang sudah dapat ditangani dengan baik.
“Kepada seluruh anggota masyarakat khususnya kepada penumpang yang mengalami antrian panjang, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Selanjutnya Kantor Otoritas Bandar Udara akan melaksanakan pengawasan lebih ketat terhadap hal ini guna menghindari kejadian serupa terulang kembali," tutup Novie. (TribunJakarta/Warta Kota)