Antisipasi Virus Corona di DKI
Banyak Warga Langgar Aturan, PDIP : Dulu Ngotot Lockdown, Sekarang PSBB Tidak Siap
Menurut Jhonny, Anies seperti tidak memiliki komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Politisi PDIP Jhonny Simanjuntak menilai, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gagal dalam menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Padahal, sebelumnya Anies Baswedan tampak ngotot ingin menutup akses keluar dan masuk Jakarta dengan menerapkan lockdown atau pembatasan wilayah.
Menurut Jhonny, Anies seperti tidak memiliki komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat.
"Tidak terlihat niat baik (dari Anies) untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat, lalu untuk apa dulu bersikeras melakukan lockdown di Jakarta jika ternyata melakukan PSBB saja belum siap," ucapnya, Senin (11/5/2020).
Anggota DPRD DKI Jakarta ini menjelaskan, kegagalan Anies dalam menerapkan PSBB ini tercermin dari banyaknya masyarakat yang melanggar aturan PSBB.
Menurutnya, hal ini bisa terjadi akibat tidak adanya ketegasan dari Pemprov DKI dalam menerapkan aturan yang telah dibuat.
"Pemprov DKI Jakarta telah menerapkan PSBB sejak 10 April, lalu diperpanjang sampai 22 Mei 2020. Tapi, masih banyak yang melanggar PSBB," kata Jhonny.
Ia mencontohkan, sedikitnya ada 660 perusahaan yang melanggar aturan PSBB. Ratusan perusahaan itu masih beroperasi meski tidak termasuk yang dikecualikan.
• Cerita Pilu Bocah SD: Ibu Merantau ke Kalimantan, Melahirkan Karena Perbuatan Pamannya
• Hanya 9 KK Tercatat Sebagai Penerima Bansos dari Kemensos, Warga Warakas Kecewa
• Ini Alasan Pedagang Pakaian Berjualan di Sekitaran Pasar Tanah Abang Saat PSBB
Belum lagi, adanya kerumunan massa saat penutupan restoran cepat saji di pusat perbelanjaan Sarinah pada Minggu (11/5/2020) malam.
Padahal, hal tersebut bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19.
"Hal ini mencerminkan kurangnya kontrol secara serius oleh Pemprov DKI," tuturnya.