Polisi Gadungan Larikan Bocah SMP

Kronologi Lengkap Bocah SMP Dikabarkan Diculik di Depok, Ditemukan di Jakarta Selatan

Dua pelajar SMP dikabarkan akan diculik saat pulang dari sekolah di Depok. Ditemukan di Jakarta Selatan.

TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
AZ ketika dimintai keterangan di Mapolrestro Depok, Jumat (15/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Tak pernah terpikirkan oleh AZ (14), perjalanan pulang ke rumah seusai mengumpulkan rapor bersama temannya NA (14) akan menjadi hal yang tak pernah dilupakan seumur hidupnya.

Kepada wartawan usai menjalani berita acara pemeriksaan (BAP) di Polres Metro Depok, AZ berujar bahwa kabar penculikan dirinya dimulai ketika ia tengah menunggu angkutan kota untuk pulang ke rumah bersama NA.

Firasatnya mulai buruk, ketika ada seorang pria yang mencurigakan terus mengamati pergerakannya bersama NA.

“Karena rumah saya dan NA dekat, jadi pulang bareng jalan kaki tapi lewat jalan yang lebih jauh dari jalan raya.Ternyata malah diikuti sama pelakunya ini,” tuturnya di Polres Metro Depok, Jumat (15/5/2020).

Baru saja beberapa meter melangkahkan kakinya, tiba-tiba AZ dan NA pun dihentikan oleh pria yang sedari tadi mengamatinya.

“Pas saya jalan pulang, diberhentikan sama pelaku. Terus itu dia nanya tadi ada kumpul-kumpul ya katanya,” kata AZ.

Kemudian, AZ pun menjawab bahwa ia dan temannya hanya sekedar menunggu angkot bersama setelah mengumpulkan rapor di sekolahnya.

Meski begitu, AZ menolak mentah-mentah untuk tidak memberitahukan identitas sekolahnya ketika ditanya pelaku.

“Saya gak jawab, saya cuma bilang habis ngumpulin rapor,” tegasnya.

Mendengar jawaban dari AZ, pria ini pun langsung menyebut bahwa AZ dan NA baru saja melakukan pelanggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Selanjutnya, AZ dan NA pun diminta untuk menjadi saksi dan ikut pelaku ke tempat Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).

“Saya sempat mikir-mikir, terus saya bilang boleh akhirnya saya sama NA naik motornya dibcong dia,” tuturnya.

Selama percakapan tersebut, pelaku juga mengaku sebagi anggota kepolisian dan mengenakan sejumlah atribut, yang cukup membuat AZ dan NA mempercayainya.

“Iya (ngaku) polisi tapi gak pakai seragam, dia pakai handy talkie. Awalnya dia bilang mau dibawa ke rumah dulu,” tambahnya.

Namun, kecurigaan AZ dan NA semakin bertambah ketika laju kendaraan sudah mengarah ke rumahnya, pelaku malah mengambil jalur lurus dan tidak jadi mengantarkannya pulang ke rumah.

Semakin jauh perjalanan, AZ berujar dirinya sudah melewati daerah Sawangan dan mengarah ke Ciputat.

Meski terus berbisik dengan NA terkait kecurigaannya, namun ke-duanya pun tak sanggup berbuat banyak lantaran tengah ada diatas kendaraan yang dikemudikan pelaku.

“Akhirnya saya inisiatif nelpon ibu saya, saya bilang ditangkep. Terus handphonenya saya serahin ke yang bawa motornya (pelaku) biar dia ngomong sama ibu,” ucapnya.

Sementara itu, IN (39) orang tua AZ menuturkan bahwa dirinya sempat terlibat adu mulut ketika berbicara dengan pelaku dalam saluran telepon.

Puncaknya, IN pun tak lagi bisa menahan amarhnya dan menghardik pelaku yang terus menolak ketika ia meminta foto anaknya yang disebut pelaku tengah diperiksa menjadi saksi.

“Saya bilang balikin anak saya, bapaknya baru meninggal, saya gamau kehilangan siapa-siapa lagi! Saya kepikiran diculik dibunuh, kehilangan dia. Saya gak siap. Sudah meninggi suara saya, telponnya mati,” kata IN mendampingi AZ.

Setelah percakapan itu terputus, pelaku pun langsung meminta handphone milik AZ dan NA dengan alasan steril.

“Di tengah perjalanan saya nggak tahu daerahnya di mana, saya ditanya-tanya katanya handphone harus steril harus dikasih ke pelaku, akhirnya saya kasih,” ungkapnya.

Perjalanan pun masih berlanjut hingga akhirnya berhenti di kawasan Pasar Jumat, Lebak Bulus, lantaran ada pemeriksaan di titik cek poin PSBB.

“Ada dua polisi yang kayanya kaget terus mergokin kita karena bonceng tiga. Pas berhentiin kita tetap lanjut jalan tapi karena polisinya lari pelaku pun berhenti,” bebernya.

AZ dan NA pun diminta turun, dan dipisahkan dengan pelaku untuk dimintai keterangan.

Ketika ditanya, AZ berujar dirinya seakan tak mengingat apa yang telah terjadi padanya.

“Setelah berhenti, kita turun dari motor semuanya. Kita dipisahin, pelaku ditanya-tanya. Saya kaget saya gak ngerti lupa apa yang ditanya, kayak dihipnotis,” tuturnya.

Update Corona di Depok Jumat 15 Mei 2020 : ODP 3.521, PDP 1.362, Positif 377 Kasus

Tak Pakai Masker, 6 Pelanggar PSBB di Cilandak Jakarta Selatan Disanksi Kerja Sosial

“Saya dibawa ke Pos Polisi dijauhin dari pelaku, saya gak tahu pelakunya ngapain tapi saya disuruh menghubungi ibu saya, dan ibu saya sempat nggak percaya kalau yang meminta Itu polisi beneran,” ujarnya.

Disitulah, akhirnya terbongkar semua niat jahat dari pelaku.

AZ pun diminta menghubungi seluruh anggota keluarga serta orang terdekatnya, serta diamankan sementara ke Mapolsek Kebayoran Lama untuk dimintai keterangan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved