Virus Corona di Indonesia
Tak Terima Direkam Saat Dijemput, Pria Positif Corona di Tasikmalaya Ngamuk Kejar dan Peluk Warga
Aksi tersebut membuatnya mengamuk dan memeluk warga lainnya agar tertular di Tasikmalaya menjadi viral di media sosial.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
Dikhawatirkan, ada lagi warga yang terinfeksi Covid-19.
"Saya minta 20 warga dan 8 keluarganya harus rapid test atau test swab kemarin berkat komunikasi bersama teman medis dan TNI - Polri serta petugas Puskesmas Kecamatan. Sebanyak 20 warga, 8 keluarga, dan duanya kakek serta nenek," kata Bambang.
Mereka diminta isolasi mandiri selama menunggu hasil swab keluar.
Petugas kemudian menyemprot cairan disinfektan di sekitar lokasi seperti rumah kakek nenek tersebut, mushala, serta rumah warga.
Dari peristiwa ini, Bambang mengimbau kepada warga agar mematuhi aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Lakukan karantina mandiri

Usai ada dua warganya positif Covid-19 dan puluhan berstatus orang dalam pemantauan (ODP), lingkungan RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat karantina mandiri.
"Sementara iya (sampai hasil rapid test warga keluar), kita sambil nunggu dulu. Tapi mudah-mudahan hasilnya negatif," kata Camat Tambora Bambang Sutama saat dikonfirmasi, Senin (11/5/2020).
Diketahui, dua warga RW 07, Jembatan Besi yakni O dan sang istri dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test pada Jumat (8/5/2020).
Sedangkan 28 warga lainnya kini berstatus orang dalam pemantauan (ODP) usai sempat kontak fisik dengan kedua pasien.
Ke-28 warga itu terdiri dari 8 anggota keluarga dan 20 jamaah yang ikut melaksanakan Salat Tarawih bersama O.
Bambang mengatakan, saat ini pihaknya juga telah menyemprotkan disinfektan ke wilayah RW 07.
"Kemarin lingkungannya sudah kita semprot, rumahnya pasien sudah kita semprot, Musala juga sudah kita semprot," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, usai dibujuk pihaknya pada Minggu (10/5/2020), kedua pasien positif Covid-19 itu telah dirujuk ke Rumah Sakit Tarakan.
Sedangkan 27 dari 28 warga jalani isolasi mandiri di rumah masing-masing sembari menunggu hasil tes keluar.
"Sementara Wakil RW punya sakit paru-paru sekarang dirawat di RS Pelni, mungkin dikategorikan PDP," kata Bambang.
(KOMPAS.com/Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar/TribunJakarta/Elga)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kakek Positif Covid-19 Jadi Imam Shalat Berjemaah, Puluhan Warga Jembatan Besi Dites Swab"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pasien Corona Mengamuk, Peluk Orang di Dekatnya supaya Tertular