Antsipasi Virus Corona di DKI

Kronologi Lengkap Kasus Positif Covid-19 di Sunter Agung Paling Tinggi di DKI Jakarta

Data terakhir per Minggu (17/5/2020), ada sebanyak 135 kasus positif Covid-19 di Kelurahan Sunter Agung.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Muhammad Zulfikar
ISTIMEWA/Dokumentasi Kelurahan Sunter Agung
Spanduk imbauan pencegahan virus corona atau Covid-19 menghiasi sudut jalan di Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kelurahan Sunter Agung, saat ini menjadi wilayah yang paling banyak mencatatkan kasus Covid-19 di DKI Jakarta dengan 135 kasus per Minggu (17/5/2020). 

Misalnya lantai, meja, peralatan medis, atau permukaan benda yang sering disentuh.

Sementara itu, penularan virus corona ke manusia tidak hanya terjadi dari virus yang ada pada benda mati, tetapi juga antara manusia.

Adapun cairan disinfektan seyogianya tidak disemprotkan ke tubuh manusia.

Sebab, hal itu dapat merusak kulit dan membahayakan mulut serta mata.

Selain itu, penggunaan cairan disinfektan pada tempat umum juga mesti memperhatikan komposisi bahan.

Penggunaan cairan disinfektan secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan manusia.

"Seperti fogging saja ya. Karena dapat menimbulkan iritasi kulit, bahkan mengganggu pernapasan," lanjut Wiku.

Bahaya, semprotkan disinfektan ke tubuh 

Sebelumnya diberitakan juga, cairan disinfektan tidak boleh disemprotkan ke tubuh manusia. Sebab, cairan tersebut bisa membahayakan kulit, mulut dan mata

Demikian Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konfrensi pers di Graha BNPB Jakarta, Senin (30/3/2020).

Menurut Wiku, ada cara lain yang dapat dilakukan jika ingin melakukan sterilisasi diri setelah beraktivitas di luar, tanpa harus menyemprotkan disinfektan ke tubuh.

Warga RW 05 Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat sediakan bilik disinfektan di ujung jalan menuju wilayah tersebut.
Warga RW 05 Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat sediakan bilik disinfektan di ujung jalan menuju wilayah tersebut. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

"Metode pencegahan tersebut dapat diganti dengan selalu mencuci tangan, hindari menyentuh area wajah dan langsung segera mandi ketika sampai di rumah," kata Wiku dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020).

Setelah itu, baju yang digunakan saat keluar rumah bisa dicuci dengan sabun dan disetrika sambil disemprotkan cairan disinfektan hipokrolit.

Wiku mengatakan, cairan disinfektan tidak boleh digunakan pada tubuh manusia.

Sebab, cairan tersebut bisa membahayakan kulit, mulut dan mata.

"Penggunaan dengan UV light dalam konsentrasi yang berlebihan mempunyai potensi jangka panjang menimbulkan kanker kulit," tutur dia. (TribunJakarta.com/Gerald/WartaKota/Junianto Hamonangan)

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Alasan Kelurahan Sunter Agung Jakarta Utara Terbanyak Kasus Covid-19 di DKI

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved