Rencana Pernikahan Gagal, Heru Tak Menyangka Kekasihnya Dibunuh Mantan Tetangga: Takdir Berkata Lain

Kematian gadis yatim piatu di Jepara, Sintya Wulandari (21) menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Tak terkecuali bagi Heru, tunangan Sintya.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
Tangkapan Layar kompas.com
Indra Permana (26) pembunuh Sintya Wulandari (21) saat digelandang polisi di Mapolres Jepara, Rabu (20/5/2020)(DOKUMEN POLRES JEPARA) 

TRIBUNJAKARTA.COM, JEPARA - Kematian gadis yatim piatu di Jepara, Sintya Wulandari (21) menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.  

Tak terkecuali bagi Heru Kurniawan, tunangan Sintya. 

Heru tak menyangka gadis yatim piatu yang hendak dipersuntingnya itu kini telah tiada.

Pria warga Kecamatan Wedung itu pun tak kuasa menyembunyikan kesedihannya, saat tahu calon istrinya telah pergi untuk selamanya.

Heru tampak terpukul atas kematian yang menimpa Sintya.

Pasalanya Heru dan Sintya telah berencana untuk menikah setelah lebaran Idul Fitri nanti.

Suara Dentuman Terdengar Lagi, Kali Ini di Bandung, Ini Penjelasan BMKG

Namun rencana itu terpaksa pupus, karena Sintya telah tewas dan menjadi korban pembunuhan.

"Kami berencana menikah di KUA setelah lebaran dan tidak diramaikan karena situasi pandemi virus corona. Namun takdir berkata lain," tutur Heru di Mapolres Jepara, Rabu (20/5/2020).

Demi Temui Istri di Kampung, Indra Nekat Curi Motor & Bunuh Gadis Yatim Piatu: Bingung Tak Ada Uang

Ditemukan Tewas di Lantai Kamar

Sintya Wulandari, gadis malang warga Desa Dongos, Kecamatan Kedung, Jepara, Jawa Tengah itu ditemukan tewas tergeletak di lantai kamarnya pada Rabu (13/5/2020) sore.

Jasad Sintya pertama kali ditemukan oleh kakak pertama korban, Sri Indayanti (32).

Selama ini, korban diketahui tinggal serumah dengan kedua kakaknya, Sri Indayati (32) dan Agus Ahmad (25).

Sementara bapak dan ibu korban sudah lama meninggal dunia.

Sintya Wulandari (21), gadis yatim piatu asal Desa Dongos, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ditemukan tewas di dalam kamarnya, Rabu (13/5/2020) sore sekitar pukul 17.00 WIB.(DOKUMEN POLRES JEPARA)
Sintya Wulandari (21), gadis yatim piatu asal Desa Dongos, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ditemukan tewas di dalam kamarnya, Rabu (13/5/2020) sore sekitar pukul 17.00 WIB.(DOKUMEN POLRES JEPARA) (Tangkapan Layar kompas.com)

Saat ditemukan, kondisi Sintya dipenuhi luka dan masih menggunakan mukena bagian bawah.

Sepeda motor Vario bernomor polisi K 6797 AQC serta handphone milik korban juga raib.

Sri yang baru saja pulang bekerja di pabrik syok melihat adik kandungnya itu sudah meninggal dengan kondisi hidung dan mulut berdarah.

Selanjutnya, kasus tersebut dilaporkan ke kepolisian oleh kakak kedua korban, Agus Ahmad (25) yang lebih dulu sampai di rumah usai pulang bekerja dari pabrik.

Kasat Reskrim Polres Jepara AKP Djohan Andika mengatakan, untuk mengetahui penyebab kematian, jasad korban kemudian diautopsi di RSUD RA Kartini, Jepara, dengan menggandeng Biddokkes Polda Jateng.

Suara Dentuman Terdengar Lagi, Kali Ini di Bandung, Ini Penjelasan BMKG

Dari hasil pemeriksaan tim medis RSUD RA Kartini, ditemukan sejumlah luka memar di kepala bagian belakang, leher, serta dada.

"Terdapat luka memar di sebagian tubuh, kami mengarah diduga korban pembunuhan," kata Djohan, Kamis (14/5/2020).

Polisi menduga Sintya merupakan korban pembunuhan.

Pelaku Mantan Tetangga Korban

Kapolres Jepara, AKBP Nugroho Tri Nuryanto, mengatakan pelaku dan korban saling mengenal.

Indra Permana (26) pembunuh Sintya Wulandari (21) saat digelandang polisi di Mapolres Jepara, Rabu (20/5/2020)(DOKUMEN POLRES JEPARA)
Indra Permana (26) pembunuh Sintya Wulandari (21) saat digelandang polisi di Mapolres Jepara, Rabu (20/5/2020)(DOKUMEN POLRES JEPARA) (Tangkapan Layar kompas.com)

Pelaku pernah mengontrak rumah di dekat tempat tinggal korban.

Tak lain, pelaku dan korban pernah saling bertetangga.

"Semalam sebelum kejadian, pelaku berkunjung ke rumah korban dan ngobrol dengan kakak korban. Dari sini kami mulai kembangkan penyelidikan," kata Nugroho.

Butuh Uang untuk Pulang kampung

Berdasarkan hasil pemeriksaan, laki-laki asal Ciamis itu berdalih nekat mencuri lantaran butuh uang untuk pulang menemui istrinya di Lampung.

Video Larangan Mudiknya Viral, Mbah Minto Buat Najwa Shihab Ngakak Saat Ucap Ini: Saya Gemes Banget

"Saya menyesal. Saya bingung tak punya uang untuk balik ke Lampung sehingga muncul niatan saya mencuri," kata Indra di Mapolres Jepara, Rabu (20/5/2020).

Usai membunuh korban, sepeda motor hasil curian itu dikendarai Indra hingga ke Cengkareng, Jakarta Barat.

Namun, polisi lebih dulu menangkapnya sebelum bisa melanjutkan perjalanan ke Lampung.

Ilustrasi
Ilustrasi (Warta Kota)

Pelaku Diringkus di Cengkareng

Kapolres Jepara AKBP Nugroho Tri Nuryanto mengatakan, pelaku dibekuk dalam masa pelariannya di Cengkareng, Jakarta Barat, oleh tim Satreskrim Polres Jepara pada Senin (18/5/2020).

"Alhamdulilah sudah tertangkap pelakunya," kata Nugroho, Selasa (19/5/2020).

Saat penangkapan, Polisi terpaksa menembak kedua kaki pelaku lantaran berupaya melawan hingga melarikan diri.

"Ditembak kakinya karena melawan petugas, Dia pelaku tunggal," kata Nugroho.

Dari data kepolisian, pelaku bernama Indra (26) warga Ciamis, Jawa Barat.

Fakta Ayah di Sumut Perkosa Anak Tiri Hingga Hamil, Tutupi Aksi Bejatnya Dengan Uang dan Pakaian

Diwartakan sebelumnya, Sintya Wulandri (21), gadis yatim piatu ditemukan tewas di dalam kamarnya, Rabu (13/5/2020) sekira pukul 17.00 WIB.

Berdasarkan informasi dari kepolisian, sore itu korban ditemukan oleh kakaknya, Sri Indayati (32), dengan posisi tergeletak di lantai, masih memakai mukena.

Sintya pertama kali ditemukan oleh kakaknya yang baru pulang dari bekerja.

Saat ditemukan korban dalam kondisi mengenaskan dan berlumuran darah.

(TribunJakarta/Kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved