Pelaku Penyiraman Tempat Ibadah di Susukan yang Diduga Gunakan Air Keras Belum Diketahui  

Pengurus pertama tahu tempat ibadah disiram sekira pukul 09.30 WIB saat petugas keamanan dapat laporan.

Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Istimewa
ILUSTRASI: Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat melakukan penyemprotan disinfektan, di kelurahan Duri Pulo, Selasa (12/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Kasus dugaan penyiraman air keras modus penyemprotan disinfektan di salah satu tempat ibadah di Kelurahan Susukan belum menemui titik terang.

Meski tak ada korban dan kerugian materil dalam kasus yang terjadi pada Jumat (29/5/2020) siang itu, belum diketahui pasti pelaku penyiraman.

Kepala pengurus tempat ibadah, Sartono (53) mengatakan pihaknya baru tahu Masjid disiram usai pelaku pergi.

"Kalau pun benar disinfektan harusnya kan izin dulu ke pengurus, jangan asal main semprot. Ini ke pengurus,  RT/RW enggak izin," kata Sartono di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (1/5/2020).

Pengurus pertama tahu tempat ibadah disiram sekira pukul 09.30 WIB saat petugas keamanan dapat laporan pintu gerbang masjid terbuka.

Kala itu memang tak ada seorang pun di tempat ibadah tersebut, sementara petugas keamanan berada di rumah karena habis berjaga di malam harinya.

"Memang pas kejadian gerbang dalam keadaan enggak digembok, hanya digrendel saja. Pas dicek selasar sampai tangga tempat ibadah basah semua, bau cairan kimia," ujarnya.

Sartono menuturkan bau kimia yang berbeda dengan lazimnya disinfektan membuat pengurus bergegas mengepel tempat ibadah.

Lantaran tak tahu jenis cairan kimia yang digunakan, mereka juga sepakat menyemprot disinfektan ulang ke seluruh bagian bangunan.

"Baunya juga beda dengan disinfektan yang dipakai Damkar, di sini sudah pernah dua kali disemprot Damkar. Damkar juga kalau nyemprot pasti koordinasi, jadi pasti bukan Damkar," tuturnya.

Sartono menyebut pengurus tempat ibadah sudah menanyakan ke warga sekitar perihal sosok orang tak dikenal yang masuk.

Namun tak ada warga yang melihat sosok orang tak dikenal sebelum petugas keamanan mendapati bagian selasar basah.

"Kita juga enggak ada CCTV, jadi enggak tahu siapa yang nyemprot. Tapi kita sudah kasih tahu pengurus lain biar lebih waspada menjaga tempat ibadah, untuk antisipasi," lanjut Sartono.

Pun belum dipastikan sisa cairan yang ditemukan pada Minggu (30/5/2020) air keras, cairan dalam bungkus plastik itu dipastikan bahan kimia.

Ramalan Zodiak, Selasa 2 Juni 2020: Rencana Aries Belum Berhasil, Leo Akan Sibuk!

Bocah Yatim Piatu di Bengkulu Dicabuli Kakek dan Teman Kakaknya, Terungkap Setelah Korban Menikah

Isak Tangis Kekeyi Takut Dipenjara Karena Diduga Plagiat Lagu Rinni, Anji Manji Berusaha Menenangkan

Pasalnya saat dituang ke pasir seketika mengepul asap dari cairan sehingga pengurus bergegas membuang sisa cairan.

"Takut membahayakan jadi langsung kita buang. Untungnya enggak ada korban atau kerugian lain."

"Sekarang sih ya kita lebih waspada, gerbang kita gembok," sambung dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved