Benarkah Makanan yang Dikonsumsi Ibu Menyusui Bisa Pengaruhi Rasa ASI? Simak Kata Dokter
Tak hanya membawa manfaat bagi bayi, memberi ASI juga bisa membawa pengaruh baik bagi sang ibu
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - AIr Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling baik dikonsumsi bayi.
Tak hanya membawa manfaat bagi bayi, memberi ASI juga bisa membawa pengaruh baik bagi sang ibu.
Seperti meningkatkan ikatan batin dengan anak, menurunkan gejala depresi, mengurangi rasa nyeri, hingga meningkatkan penurunan berat badan pascamelahirkan.
Namun, pada sebagian ibu menyusui pasti sering mendengar bahwa mengkonsumsi makanan pedas berpengaruh terhadap rasa ASI yang dihasilkan.
Khawatir anak akan menjadi alergi, pada akhirnya ibu menyusui memutuskan untuk membatasi makanan tertentu agar ASI yang dihasilkan tetap baik. Benarkah demikian?
Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Pondok Indah, Yovita Ananta menjelaskan makanan yang dikonsumsi oleh ibu memang betul bisa diteruskan ke ASI.
Artinya, beberapa kandungan yang terdapat dalam makanan yang dikonsumsi ibu bisa dirasakan oleh sang bayi.
"Makanan yang ibu makan memang bisa disalurkan ke ASI termaksud rasa, hingga protein-proteinnya. Jadi apabila bayi alergi sesuatu bisa dari makanan. Contoh alergi susu sapi. Jadi susu sapi yang diminum ibunya bisa alergi ke anaknya," kata dr Yovita dalam acara Webinar perayaan HUT ke 66 IDAI Serba Serbi Teknik Pemberian ASI.
Makanan yang dimakan sang Ibu memang bisa berpengaruh terhadap rasa ASI.
Namun, bukan berati jika si ibu memakan makanan pedas rasa ASI yang dihasilkan akan sama rasa pedasnya.
Dokter Yovita pun menyampaikan justru mengkonsumsi beragam makanan saat menyusui boleh-boleh saja asalkan pemperhatikan agar makanan yang dikonsumsi tidak menyebabkan alergi pada bayi.
"Kalau untuk rasa pedas sebetulnya sih apabila tidak berlebihan rasanya itu gak akan sepedas ibu makan cabe dua lalu sampe ke ASI juga segitu, engga.
Memang memberikan rasa yang sedikit berbeda tapi tidak sampai yang bayinya ikut kepedasan," ungkap dia.
"Jadi makan pedas pada ibu menyusui apabila tidak berlebihan ya, malah justru biasanya ibu yang hamilnya udah makan macem-macem, pas nyusuin juga, jadi bayi itu lidahnya tastenya udah biasa menerima berbagai jenis makanan, gak seperti yang makannya itu-itu aja. Keuntungannya di situ" tuturnya.
Seberapa Sering ASI Diberikan Pada Bayi?
Bagi para ibu baru, tentu masih bingung seberapa banyak harus memberikan ASI pada bayi agar kebutuhannya tercukupi dengan baik.
ASI bisa diberikan pada bayi yang baru lahir hingga usia 6 bulan secara eksklusif atau usia 2 tahun dengan disertai MPASI.
• Ibadah Haji 2020 Ditiadakan, 1.285 Calon Jemaah Asal Tangsel Batal Berangkat
• Guyonan Bek Kiri Persita Tangerang Edo Febriansyah Dibalik Kecepatan Lari Samsul Arif
• Rahasia Cinta Petugas PPSU Tetap Awet Meski Terpisah Jarak, Bule Austria Rindu Makan Rendang
Adapun secara umum ASI bisa diberikan kepada bayi sesuai dengan kebutuhannya. Menurut dr Yovita, biasanya pada bayi yang baru lahir sekitar 12 kali dalam sehari yang mana durasinya berkisar 15 hingga 30 menit.
"Memang ibu baru biasanya masih belum tau kapan bayi nangis karena lapar atau karena mau digendong aja. Tapi lama-ama pasti bisa dikenali. Biasanya kalau bayi memang lebih banyak begadang. Bayi kalau lapar pasti bangun. Cuma kalau dia (bayi) lagi tidur jangan dibangunin untuk diberikan ASI. Dia akan bangun sendiri kalau lapar," tuturnya.