Persiapan New Normal di Jabodetabek
Tiga Pilar Jakarta Barat Akan Simulasi di Pusat Keramaian Jelang New Normal
Tiga pilar Jakarta Barat akan gelar simulasi di pusat keramaian jelang penerapan new normal.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Tiga pilar Jakarta Barat akan gelar simulasi di pusat keramaian jelang penerapan new normal.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Audie Latuheru usai menggelar pertemuan membahas SOP pengamanan new normal dengan para pengelola pusat keramaian dan tokoh agama di Gedung Siti Maryam, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Tentu konsepnya akan kita buat dulu. Dan kita akan lakukan simulasi yang akan dihadapi," kata Audie, Selasa (2/6/2020).
Audie menyatakan, apabila new normal diterapkan para pengelola pusat keramaian seperti di mal, pasar terminal maupun tempat ibadah harus menerapkan protokol kesehatan tentang Covid-19.
• Naik Travel Bayar Rp 500 Ribu dari Sukoharjo ke Jakarta, Pasutri Warga Papanggo Lolos Razia PSBB
Para pengelola pusat keramaian diminta mematuhi protokol kesehatan terkait Covid-19 yang selama ini sudah diberlakukan, semisal mengenakan masker, menyediakan tempat cuci tangan, pengecekan suhu tubuh serta jaga jarak.
Tambahannya, ucap Audie, pengelola pusat keramaian diwajibkan memiliki prosedur evakuasi apabila ada kondisi darurat.
"Mulai dari pengecekan suhu tubuh sampai kepada detailnya bagaimana emergency. Ketika kita contohkan di dalam mal itu ada yang jatuh bagaimana penangananya, bagaimana jalur evakuasinya, menuju rumah sakitnya," kata Audie.
Sementara itu, Asisten Manajerl Mal Puri Indah, Dudin Bahrudin menyatakan pihaknya sudah siap beroperasi dengan prosedur selama new normal.
Bahkan, sekitar 200 dari 400 karyawan yang bekerja di Mal Puri Indah sudah menjalani rapid test dan hasinya negatif.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan kotak P3K di setiap lantai untuk mengantisipasi adanya pengunjung yang alami masalah kesehatan.
• Kondisi Gadis Asal Jambi yang Diculik Sejumlah Orang ke Jakarta: Belum Bisa Bicara, Masih Syok
"Jadi konsep filsafatnya adalah bagaimana membangun pertahanan tidak terkalahkan. Jadi sebelum mengantisipasi pihak luar, kita sudah harus kuat dulu," ucapnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan membatasi jumlah pengunjung mal.
"Nanti kita lihat animo masyarakat untuk datang ke mal seberapa kuat dan daya beli masyarakat berapa kuat, tentu itu fleksibel," kata dia.