Cabut Gugatan PTUN, Helmy Yahya Akui Tukin 4 Ribu Karyawan TVRI Tertunda Karena Dipecat dari Dirut

Helmy Yahya menceritakan pemecatan dirinya sebagai Direktur Utama TVRI berimbas pada pencarian tunjangan kinerja sekitar 4.000 karyawan TVRI.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
YouTube/Helmy Yahya Bicara
Helmy Yahya 

TRIBUNJAKARTA.COM - Helmy Yahya menceritakan pemecatan dirinya sebagai Direktur Utama TVRI berimbas pada pencairan tunjangan kinerja (tukin) karyawan. 

Helmy menjelaskan, sekitar 4 ribu karyawan harus menunda keinginan mereka untuk menerima tukin yang sudah berbulan-bulan ditunggu.

"Kalaupun saya melakukan PTUN karena saya berjuang untuk karyawan TVRI yang sangat saya cintai dan dan juga rasa cinta saya untuk TVRI."

"Saya tidak ada lagi ambisi, saya tidak punya lagi keinginan sebenarnya untuk menjadi Dirut TVRI," tegas Helmy Yahya dilansir dari vlognya pada Jumat (5/6/2020).

TONTON JUGA:

Menurut Helmy Yahya, lebih dari 4 ribu karyawan TVRI menunggu cairnya tunjangan kinerja mereka.

Meski demikian pencairan itu terhalang oleh pengajuan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) yang harus ditandatangani Dirut TVRI.

Masalahnya, sebelum ABT tersebut ditandatangani, Helmy Yahya lebih dulu didepak sebagai Dirut TVRI oleh Dewan Pengawas. 

Akhrinya gara-gara sikap Dewan Pengawas TVRI ini, tukin belum sampai ke tangan 4.000 karyawan TVRI.

"Akhirnya kita mengajukan PTUN karena lebih dari 4.000 karyawan TVRI terhalang untuk mendapatkan haknya yang sudah ditunggu berbulan-bulan yaitu untuk  tunjangan kinerja atau tukin, atau tunkin," terang Helmy Yahya. 

Saya Ditargetkan 5 Tahun untuk Mengubah TVRI Tetapi Belum 2 Tahun Sudah Berubah

Ia menjelaskan, sejatinya PP untuk ABT sudah diteken oleh Presiden Joko Widodo, tapi pencairannya terkendala karena pengajuan ABT harus diteken Dirut TVRI definitif. 

Sementara sejak Helmy Yahya didepak oleh Dewan Pengawas, tak ada lagi Dirut TVRI definitif. 

"Dengan diberhentikannya sebelum saya menandatangani ABT tersebut, terhalanglah mimpi dari karyawan-karyawan TVRI, pegawai-pegawai TVRI yang sangat saya cintai itu yang saya tahu lebih dari 17 bulan menantikan itu," jelas Helmy Yahya.

FOLLOW JUGA:

Diakui Helmy Yahya, gaji pokok karyawan TVRI sangat kecil serta banyak karyawan yang mengeluhkan pendapatan mereka itu.

Atas dasar pertimbangan itu, Helmy akhirnya mengajukan gugatan ke PTUN.

"Mereka selama itu hanya mendapatkan gaji pokok yang sangat kecil, ada yang ingin, saya tahu betul ada yang ingin mengawinkan anak, ingin umroh, ada yang ingin memperbaiki rumah yang bocor."

"Suara itu saya dengarkan, saya akhirnya memutuskan pada masa akhir saya mengajukan PTUN, saya mengajukan PTUN," ujar Helmy Yahya.

Diketahui, gugatan itu terdaftar dengan nomor 79/G/2020/PTUN.JKT. Tertulis Helmy melawan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia.

Jika Jumlah Hasil Panen Padi Pak Seto 185 Kg, Berapa Hasilnya di Bulan Mei? Jawaban Kelas 4-6 SD

Namun, Helmy Yahya menyatakan akan mencabut gugatan tersebut.

Helmy Yahya mencabut gugatan pemecatan dirinya dari kursi Dirut oleh Dewan Pengawas TVRI.

TONTON JUGA:

Terdapat beberapa pertimbangan kenapa Helmi mencabut gugatan yang diajukan ke PTUN

"Saya berpikir dengan pertimbangan lain saya mohon izin untuk saya juga diskusi dengan sahabat, lawyer saya untuk memutuskan mencabut PTUN, sekali lagi saya berkeputusan untuk mencabut gugatan PTUN yang sedang berlangsung," papar Helmy Yahya.

AS Diduga Tampar Nenek di Bogor Karena Bansos: Saya Bukan RTnya, Kenapa Marah-marah ke Saya?

Selain itu, Helmy Yahya menyoroti munculnya tagar #boikotTvri pada akhir-akhir ini.

Helmy Yahya
Helmy Yahya (TRIBUNNEWS/ Taufik Ismail)

"TVRI itu tv publik, semua negara berdaulat memerlukan tv publik yang memberikan edukasi, informasi dan hiburan yang sehat. Inggris punya BBC, Australia punya NBC. Mereka punya tv publik sangat kuat."

"Kita juga mengikuti polarisasi karyawan TVRI dan Dirut TVRI baru saja dilantik, saya dengarkan ABT tukin juga telah diajukan," beber Helmy Yahya.

Sebelumnya, Helmy Yahya menceritakan perjuangannya saat bekerja memajukan TVRI.

"Pas di TVRI itu saya pulang ke rumah pukul 10 sampai 11 malam, Sabtu-Minggu masuk. Saya sudah bilang kepada teman-teman kita berada di peringkat 15, nomor buncit."

"Kalau kita mau mengejar, kita harus berlari lebih keras. Saya melakukannya dengan memberikan contoh," jelas Helmy Yahya dalam vlognya Minggu (31/5/2020).

 Gadis Asal Jambi Syok Ditemukan di Jakarta Usai Hilang Diculik, Ternyata Diselamatkan Sopir Taksi

Helmy Yahya mengaku TVRI telah mengalami perubahan setelah dua tahun dibawah kepemimpinannya.

"Dua tahun kami pimpin, TVRI itu berubah drastis. Kita pernah di peringkat 8, top 10...tiba-tiba orang menonton TVRI," aku Helmy Yahya.

Perubahan drastis TVRI yang ditonton banyak masyarakat itu bukan cuma gara-gara Liga Inggris, tetapi program beritanya saat ini dikemas dengan baik.

Helmy Yahya
Helmy Yahya (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Sekarang juga mendapat kepercayaan dari Pemerintah, untuk belajar jarak jauh. Kita senang, tugas saya selesai," ujar Helmy Yahya.

Adik Tantowi Yahya ini menyatakan, tetap mendukung TVRI meski tak lagi memiliki jabatan di televisi tersebut. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved