Virus Corona di Indonesia
Achmad Yurianto Klarifikasi Posisinya Jadi Jubir Covid-19 Diganti Dokter Reisa, Apa Sih Tugasnya?
dokter Reisa Broto Asmoro yang hadir dalam siaran update virus corona Gugus Tugas Covid-19 pukul 15:30 WIB kemarin mengundang pertanyaan publik.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Di sela kesibukannya sebagai presenter di televisi, dokter Reisa juga membuka klinik kecantikan di Jakarta Selatan.
Reisa juga aktif diberbagai kegiatan sosial, serta menjadi pembicara dalam seminar-seminar kesehatan nasional.
Ia juga aktif untuk memberikan edukasi melalalui berbagai saluran digital seperti lewat spotify serta kanal YouTube.
Di kanal YouTubenya yang bernama Reisa Broto Asmoro, ia cukup sering membuat konten untuk mengedukasi masyarakat.
Dokter Reisa yang lahir di Malang, 28 Desember 1985 itu, kini memiliki sebanyak 18.800 subscriber.
Pada 2010, ia pernah menyabet gelar Puteri Indonesia Lingkungan.
Di akun Facebook pribadinya, Reisa menuliskan dirinya merupakan lulusan di Universitas Pelita Harapan Karawaci Tangerang.
Ia pernah bekerja di RS Polri Raden Said Soekanto dan bertugas di bagian forensik.
Ia juga pernah menjadi anggota Dissaster Victim Identification (DVI) yang turut terlibat dalam proses ivestigasi pesawat Sukhoi dan beberapa bom terorisme di Jakarta.
Supaya ada kesetaraan gender

Dokter Reisa Broto Asmoro yang dikenal lewat acara DR Oz Indonesia kini menjadi pendamping Achmad Yurianto menjadi dalam setiap penyampaian informasi update kasus Covid-19 di tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Pusat.
Mengutip KompasTV, Pakar komunikasi politik Effendi Gazali mengatakan, adanya dokter Reisa ini menunjukan sebuah kemajuan dalam komunikasi penanganan Covid-19 di Indonesia.
Lantas benarkah ditunjuknya dokter Reisa biar masyarakat tidak lagi panik soal corona?
"Kalau substansi pesannya transparan dan memang bermanfaat untuk memperlihatkan kemajuan Indonesia dalam penanganan Covid, tentu ditambah wajah akrab dokter Reisa, tentu ini akan lebih baik," buka Effendi saat dihubungi KompasTV, Senin (8/6/2020).
Effendi menjelaskan, penunjukan ini adanya kesetaraan gender.