Kebakaran di Cipondoh Kota Tangerang Tewaskan Suami, Istri serta Anak, Pak Camat Sebutkan Asal Api

Peristiwa kebakaran yang meludeskan satu rumah warga terjadi di Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang menelan tiga korban jiwa.

Penulis: Suharno | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA
Satu rumah terbakar di Cipondoh Indah, Cipondoh, Kota Tangerang, yang mengakibatkan tiga orang tewas, Rabu (11/6/2020). 

"Api kemudian membesar. Warga sempat gotong royong memadamkan api dengan air di ember, sebelum melapor ke petugas Damkar," ujar dia.

Dalam kebakaran ini, Suparman mengatakan pihaknya mengerahkan 15 unit mobil pemadam kebakaran dan 70 personel.

Seorang korban kebakaran, Tirah (58) mengatakan sedih lantaran rumah yang ditinggali selama 15 tahun itu hangus dipenuhi jelaga hitam.

Tirah yang mengenakan masker hitam mengisahkan, pada saat kebakaran, ia lari ke rumah begitu melihat ada kobaran api dari kejauhan.

Ia dan sebagian besar warga RT 009 RW 003 Tegal Parang, Mampang Prapatan tersebut tidak tahu penyebab kebakaran.

Warga RT 009 RW 003 Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Tirah (58) di tempat pengungsian di SMP 104 Jakarta Selatan pada Minggu (7/6/2020) malam.
Warga RT 009 RW 003 Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Tirah (58) di tempat pengungsian di SMP 104 Jakarta Selatan pada Minggu (7/6/2020) malam. (TRIBUNJAKARTA.COM/ SATRIO SARWO TRENGINAS)

Saat itu, Tirah sedang menyiapkan kacang goreng untuk dititipkan di warteg dekat rumahnya.

Ia hanya bisa menyelamatkan beberapa barang, sejumlah perhiasan, laptop, surat tanah, dan beberapa berkas lainnya.

Kobaran api itu cepat merembet ke sekitarnya. Tak membutuhkan waktu lama buat si jago merah melumat rumah di sekitarnya lantaran bermaterial kayu.

Meski dilapisi tembok, rumah Tirah yang berukuran kurang lebih hanya 20 meter itu juga dilahap api. Seluruh perabotan ludes terbakar.

"Enggak ada yang tahu itu kebakaran dari mana, karena saya ini sedang ngurusin kacang goreng buat dijual di warteg tapi dari ujung udah ramai. Ada kebakaran," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Minggu (7/6/2020).

Sembako Hangus Dilahap si Jago Merah

Sehari-hari Tirah hanya bekerja sebagai penjual kacang goreng. Dalam sehari paling ia hanya meraup Rp 15 ribu. Jumlah itu sangat kecil bagi kehidupannya bersama suami. Uang segitu hanya cukup untuk makan sehari.

Suaminya yang berusia 78 tahun sudah tidak bekerja.

Sementara kedua anaknya meski semua sudah berkeluarga belum bisa membantu Tirah untuk kebutuhan sehari-hari.

"Anak cuma berdua, tapi enggak ada yang bantu. Lagi susah begini juga enggak bantu," kata perempuan yang sudah memiliki enam cucu itu.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved