Jenazah Covid Dijemput Paksa
RS Mekar Sari Bekasi Enggan Beberkan Hasil Tes Pasien PDP Covid-19 yang Dijemput Paksa Keluarga
Evi Andri Winarsih Direktur RS Mekar Sari Bekasi Timur mengatakan, insiden jemput paksa PDP Covid-19 sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Insiden jemput paksa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang terjadi di Rumah Sakit (RS) Mekar Sari Bekasi Timur menimbulkan tanda tanya besar.
Pasalnya, saat dimintai keterangan terkait hasil kronologi perawatan hingga hasil tes Covid-19 terhadap pasien, RS Mekar Sari enggan membeberkan secara gamblang.
Evi Andri Winarsih Direktur RS Mekar Sari Bekasi Timur mengatakan, insiden jemput paksa PDP Covid-19 sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
"Oleh karena itu kami berusaha dan sepakat tadi untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dan saling memaafkan," kata Evi.
Evi ketika ditanya perihal kronologi perawatan serta dasar menetapkan yang bersangkutan sebagai PDP Covid-19, enggan menjawab pertanyaan awak media.
Padahal, dia mengklaim rumah sakitnya merupakan rumah sakit rujukan awal penanganan Covid-19 di Kota Bekasi.
"RS Mekar Sari merupakan RS rujukan awal Kota Bekasi. Jadi kami melakukan protokol pelayanan sesuai dengan kebijakan yang sudah ditentukan Kemenkes, Dinkes dan juga penerintah Kota Bekasi," tegasnya.
Dia menilai, insiden jemput paksa yang terjadi di rumah sakitnya murni kesalahpahaman.
"Dari mulai pasien masuk sampai pihak keluarga tadi menyampaikan kepada kami insiden yang terjdi pada 8 juni di luar kendali keluarga," ucapnya.
"Kami menyampaikan bahwa menurut kami itu adalah murni kesalahpahaman antara keluarga dan kami," tegasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan, hasil rapid tes dan Polymerase Chain Reaction (PCR) tes pasien tersebut menunjukkan negatif.
Pasien bersangkutan dirawat di RS Mekar Sari Bekasi Timur tanpa rujukan dari tim kesehatan dari Puskesmas yang sejak awal melakukan pemantauan.
"Jadi dari hasil rapid tesnya non-reaktif dan hasil PCR (Polymerase Chain Reaction) swab-nya negatif," kata Alamsyah saat dikonfirmasi.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video aksi sejumlah warga mendatangi Rumah Sakit Mekar Sari, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi viral di medis sosial dan pesan singkat whatsapp.