Jenazah Covid Dijemput Paksa
RS Mekar Sari Bekasi Enggan Beberkan Hasil Tes Pasien PDP Covid-19 yang Dijemput Paksa Keluarga
Evi Andri Winarsih Direktur RS Mekar Sari Bekasi Timur mengatakan, insiden jemput paksa PDP Covid-19 sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Insiden tersebut diketahui terjadi pada, Senin, (8/6/2020) siang. Dalam rekaman video, sejumlah orang datang secara bergerombol dan menuju salah satu ruangan rumah sakit.
Selanjutnya, warga yang datang secara bergerombol itu terlihat membawa seorang jenazah pasien dari dalam rumah sakit.
Jenazah diduga merupakan salah satu pasien Covid-19 yang ditangani di Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi Timur.
Sekelompok orang atas permintaan keluarga memaksa agar pihak rumah sakit menyerahkan jenazah karena dianggap bukan positif terpapar virus corona.
"Jadi berdasarkan hasil rekam medis jantung dan paru pasien itu PDP (Pasien Dalam Pengawasan Covid-19), untuk positifnya saya belum tahu intinya pasien Covid-19," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna.
Pihak keluarga minta maaf
Insiden jemput paksa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 dari Rumah Sakit (RS) Mekar Sari Bekasi Timur yang dilakukan sekelompok orang berujung damai.
Pihak keluarga pada, Rabu, (10/6/2020) mendatangi RS Mekar Sari untuk melakukan mediasi dengan didampingi pihak Kepolisian Sektor Bekasi Timur dan Koramil Bekasi Timur.
Pertemuan itu membuahkan sebuah berita acara yang berisi kedua belah pihak baik RS Mekar Sari maupun pihak keluarga sepakat menyelesaikan inside jemput paksa jenazah PDP Covid-19 tak dibawa ke ranah hukum.
Eko Wahyudi seoang perwakilan keluarga mengatakan, insiden yang terjadi pada Senin, (8/6/2020) lalu itu benar-benar di luar kendali pihak keluarga.
"Kami dari keluarga besar bapak Rosidi Almarhum, saya selaku anak menyampaikan permohonan maaf yang besar-besarnya kepada pihak Rumah Sakit Mekar Sari yang mana telah terjadi insiden yang benar-benar tidak kami hendaki dan di luar kendali keluarga inti," kata Eko.
Menurut dia, aksi massa yang datang menggeruduk RS Mekar Sari kala itu terjadi, akibat rasa panik yang sudah tidak bisa dibendung.
"Intinya kami datang kemari untuk memenuhi undangan dari pihak rumah sakit dan ajakan dari bapak Lurah Srimukti (Desa Srimukti), meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian kemarin," jelasnya.
Adapun PDP Covid-19 atas nama Rosidi dirawat di RS Mekar Sari Bekasi Timur selama kurang lebih enam hari sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Ketika ditanya soal penyakit yang diderita orangtunya, Eko justru tidak ingin menjelaskan. Ditambah, seorang perwakilan dari rumah sakit langsung mengarahkannya agar tidak berbicara banyak ke awak media.
• Setelah Isolasi di Hotel, Ratusan WNI ABK MS Island Princess Harus Isolasi Mandiri di Daerah Asal
• Cegah Penularan Corona, Pengungsi Korban Kebakaran di Mampang Jalani Rapid Test
• Jemput Paksa PDP Covid-19, Keluarga Minta Maaf Datangi RS Mekar Sari Bekasi Timur