Keluarga Bawa Paksa Pulang Jenazah Covid

Viral Keluarga Bawa Paksa Jenazah PDP Covid-19 di Bekasi: Hasil Tes PCR Keluar, Ini Endingnya

Video aksi sekelompok orang membawa paksa jenazah pasien PDP Covid-19 dari RS Mekar Sari Bekasi Timur viral di media sosial.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Pihak keluarga saat mendatangi RS Mekar Sari Bekasi Timur, Rabu (10/6/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Video aksi sekelompok orang membawa paksa jenazah pasien PDP Covid-19 dari RS Mekar Sari Bekasi Timur viral di media sosial.

Sekelompok orang atas permintaan keluarga memaksa agar rumah menyerahkan jenazah karena dianggap bukan positif terpapar Covid-19.

Hal itupun mendapatkan reaksi dari berbagai pihak.

Bahkan, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyangkan aksi penjemputan paksa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) di Rumah Sakit (RS) Mekar Sari, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

"Saya selaku Wali Kota Bekasi sangat menyesalkan atas perbuatan kejadian warga masyarakat yang memaksakan memulangkan jenazah," kata Rahmat Effendi di Posko Gugus Tugas Covid, Stadion Patriot, Selasa, (9/6/2020).

Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi Timur lokasi insiden jemput paksa jenazah PDP Covid-19.
Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi Timur lokasi insiden jemput paksa jenazah PDP Covid-19. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Akhirnya, pihak keluarga mendatangi RS Mekar Sari untuk melakukan mediasi dengan didampingi petugas Polsek Bekasi Timur dan Koramil Bekasi Timur pada, Rabu (10/6/2020).

Pertemuan itu membuahkan sebuah berita acara.

Isinya kedua belah pihak baik RS Mekar Sari maupun pihak keluarga sepakat menyelesaikan insiden jemput paksa jenazah PDP Covid-19 tak dibawa ke ranah hukum.

Eko Wahyudi seoang perwakilan keluarga mengatakan, insiden yang terjadi pada Senin (8/6/2020) lalu itu benar-benar di luar kendali pihak keluarga.

"Kami dari keluarga besar bapak Rosidi Almarhum, saya selaku anak menyampaikan permohonan maaf yang besar-besarnya kepada pihak Rumah Sakit Mekar Sari yang mana telah terjadi insiden yang benar-benar tidak kami hendaki dan di luar kendali keluarga inti," kata Eko.

Menurut dia, aksi massa yang datang menggeruduk RS Mekar Sari kala itu terjadi, akibat rasa panik yang sudah tidak bisa dibendung.

"Intinya kami datang kemari untuk memenuhi undangan dari pihak rumah sakit dan ajakan dari bapak Lurah Srimukti (Desa Srimukti), meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian kemarin," jelasnya.

Adapun PDP Covid-19 atas nama Rosidi dirawat di RS Mekar Sari Bekasi Timur selama kurang lebih enam hari sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Tak Jelaskan Soal Penyakit

Direktur RS Mekar Sari Evi Andri Winarsih
Direktur RS Mekar Sari Evi Andri Winarsih (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Ketika ditanya soal penyakit yang diderita orangtunya, Eko justru tidak ingin menjelaskan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved