Diduga Dicekoki Obat Penenang dan Digilir Lima Pria Termasuk Pacarnya, Gadis di Serpong Meninggal

Seorang gadis asal Serpong Utara, Tangerang Selatan ( Tangsel) meregang nyawa diduga mengalami kejahatan seksual.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Suharno
net
Ilustrasi mayat 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG UTRA - Seorang gadis asal Serpong Utara, Tangerang Selatan ( Tangsel) meregang nyawa, Kamis (11/6/2020).

Gadis asal Serpong Utara Tangsel ini diduga mengalami kejahatan seksual yang diterimanya pada tiga pekan sebelumnya.

Tiga pekan lalu, tepatnya sebelum lebaran, OR (16) gadis malang itu pergi bersama lima laki-laki termasuk pacarnya ke sebuah rumah bilangan Cihuni, Pasangan, Kabupaten Tangerang.

Di dalam rumah itu, OR dicekoki obat penenang excimer, dan setelahnya dirudapaksa secara bergantian oleh kelima remaja laki-laki itu.

"Sudah lama kejadiannya dari sebelum Lebaran. Salah satunya pacarnya korban, ya orang Cihuni," ujar Kimin, Ketua RT 3 RW 1, Jumat (12/6/2020).

Daftar 6 Pasar Tradisional di DKI Jakarta yang Pedagangnya Positif Covid-19, Total Ada 52 Pedagang

Satu Keluarga Tewas di Rumah: Sang Ayah dan Satu Anak Tergantung, Seorang Balita Tenggelam di Drum

OR memang tercatat merupakan warga RT 3 secara dokumen kependudukan.

Namun gadis putus sekolah sejak SMP itu lebih sering tinggal di RT 2 RW 1 bersma neneknya.

Setelah kejadian itu, kesehatan OR menurun dan sempat dilarikan ke rumah sakit.

Pembicaraan sempat berlangsung antara keluarga OR dan pihak pelaku.

Mereka sempat sepakat menyelesaikannya secara kekeluargaan.

Pacarnya, yang juga seorang pelaku hendak menikahinya.

Hilang Sepekan, Gadis Cantik asal Bandung Ini Ditemukan di Garut: Awalnya Dimarahi Ibunda Karena Ini

Wali Kota Bekasi Ungkap Alasan Tetap Buka Panti Pijat Meski Ditegur Gubernur: Kas Daerah Kering

"Sudah, sudah kekeluargaan selesai," ujarnya.

Ateng, Ketua RT 2 RW 1, mengatakan, sempat melarikan OR ke Puskesmas dan rumah sakit.

"Saya dampingin namanya orang sakit. Pas malam takbir sama sehabis Lebaran," ujar Ateng.

Kondisi OR semakin menurun sampai akhirnya meninggal dunia.

Nenek korban enggan memberikan keterangan saat didatangi TribunJakarta.com ke lokasi.

"Enggak, sama bapaknya saja, lagi enggak ada," jelas Ateng.

Kapolsek Pagedangan, AKP Efri, mengonfirmasi dan mengaku sedang melakukan penyelidikan.

"Iya, sedang kita dalami dulu. Nanti kalau sudah bulat saya share ke teman-teman," ujar Efri.

"Saya sedang dalam proses penyelidikan, saya juga lagi pendalaman. Saya sedang proses penyelidikan dulu, mohon waktu ya," sambungnya.

Efri sendiri mengatakan, pihak korban belum membuat laporan.

"Belum, belum laporan. Orangtuanya masih kerja. Tadi sydah kami telepon2an. Nanti saya dalamjn lagi," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved